Tuesday, April 15, 2025
home_banner_first
SUMUT

FGD Jamsostek dan Pemkab Padang Lawas Sasar 56.100 Pekerja Informal

journalist-avatar-top
Selasa, 22 Maret 2022 12.34
fgd_jamsostek_dan_pemkab_padang_lawas_sasar_56100_pekerja_informal

fgd jamsostek dan pemkab padang lawas sasar 56100 pekerja informal

news_banner

Padangsidimpuan, MISTAR.ID

Forum Grup Discussion (FGD) antara BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Padang Sidempuan dan Pemerintah Kabupaten Padang Lawas, tengah menyasar 56.100 tenaga kerja informal total iuran Rp11,3 miliar guna mendapatkan perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan sebagaimana diatur dalam Undang-undang No 24 tahun 2011 tentang BPJS dan Instruksi Presiden Nomor 2 tahun 2021 tentang Optimalisasi Pelaksanaan Program Jamsostek.

Diskusi yang berlangsung akrab di ruang rapat Bupati Palas, baru-baru ini sesuai keterangan tertulis Jamsostek Sidempuan, Selasa (22/3/22) hari ini, selain Kepala Cabang Padang Sidempuan Sanco Manullang juga dihadiri Pelaksana Tugas (PLT) Bupati Padang Lawas Ahmad Zarnawi Pasaribu.

“Berdasarkan data yg kami terima dari dukcapil kurang lebih jumlah penduduk berjumlah 263.473 orang. Ada 31.594 pekerja dengan pemberi kerja, ini terus kita himbau dan mohon diperkuat dengan peraturan daerah. Sementara untuk tenaga rentan sebesar 56.100 saja pada kesempatan pertama, saya kira sudah luar biasa,” ujar Sanco.

Baca juga: Bupati Tapsel Ajak Stakeholder Lindungi 112 Ribu Pekerja Rentan dalam Jamsostek

Disebutkan, meskipun ada 82.580 pekerja informal, namun jika digarap secara bertahap dan gotong royong, akan dapat segera dituntaskan. “Kendati anggaran Pemkab minim, dengan kerja urunan dan kerja bareng, tidak tertutup peluang mendaftarkan mereka dalam program Jamsostek,” imbuhnya.

Lantaran menggunakan dana APBD belum dapat menganggarkan secara besar-besaran, Pemkab dapat mengajak puluhan perusahaan-perusahaan besar menggunakan CSR-nya. “Bahkan selain pelaku usaha, tokoh masyarakat dan juga kelompok agama, masyarakat secara mandiri pun dapat melakukan pendaftaran di usia kerja 17 sampai 65 tahun,” tambahnya.

“Kerja gotong royong dan urunan dari dana APBD, CSR perusahaan, Kelompok Pekerja Mandiri, Pekerja Sosial Keagamaan setidaknya akan sangat membantu mereka mereka yang kurang mampu membayar iuran Jamsostek. Titik amannya setidaknya 56.100 tenaga kerja dengan total iuran senilai Rp11 miliar lebih,” tutup alumnus Pascasarjana Teknik
Industri USU. (asrul/hm09)

REPORTER:

RELATED ARTICLES