DJP Sumut I sebut Kegiatan Layanan Coretax Sudah Lancar


Petugas memberikan layanan kepada wajib pajak. (f:amita/mistar)
Medan, MISTAR.ID
Kegiatan layanan Coretax sudah lancar dan wajib pajak sudah terlayani dengan baik di Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Sumatera Utara (Sumut) I.
Kelancaran layanan itu disampaikan oleh Kepala Bidang Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat (P2Humas) Kanwil DJP Sumut I, Lusi Yuliani, pada Kamis (20/2/25).
"Tidak ada penumpukan antrean yang berarti, sudah bisa dilayani dengan baik. Karena aplikasi Coretax sudah bisa digunakan dengan lancar," kata Lusi di Kanwil DJP Sumut I Jalan Suka Mulia, Kecamatan Medan Maimun.
Masih kata Lusi, pelaporan Surat Pemberitahuan (SPT) Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sudah bisa menggunakan aplikasi yang lama yaitu e-faktur desktop.
"Sehingga ada alternatif penggunaan aplikasi oleh wajib pajak, bisa menggunakan Coretax atau e-faktur desktop," ucapnya.
Menindaklanjuti hal itu, DJP Sumut I membagi beberapa fasilitas untuk memecah antrean, yaitu Coretax secara umum, registrasi NPWP di ruang pajak kelas 1, asistensi pengisian SPT tahunan dan layanan lupa eFIN (Electronic Filing Identification Number) di ruang kelas pajak 2.
"Untuk layanan rutin lainnya tetap kami sediakan di loket Tempat Pelayanan Terpadu (TPT) dan helpdesk," ujarnya.
Sebelumnya, sistem Coretax terbaru mengalami gangguan sehingga membuat banyak wajib pajak mengeluh. Namun, Lusi, menyampaikan sistem sudah berjalan lancar sejak implementasi e-faktur desktop bisa dimanfaatkan kembali.
"Implementasi Coretax pada 1 Januari 2025 di situ, wajib pajak melakukan pelaporan SPT masa PPh (Pajak Penghasilan) dan PPN melalui satu aplikasi. Sebelumnya pelaporan di tempat yang berbeda, sehingga ketika dijadikan satu, server akan alami down," tuturnya.
Penumpukan itu, kata Lusi, menjadi sumber permasalahan pada lambatnya layanan Coretax.
"Ada kebijakan dari pemerintah bahwa, untuk pelaporan SPT PPN, bisa kembali menggunakan aplikasi yang lama," katanya.
Terdapat opsi bagi wajib pajak untuk bisa menggunakan aplikasi yang lama, sehingga Coretax bisa lebih lancar.
"Saat ini menggunakan dua sistem, yang lama dan yang baru. Pelaporan tahun 2025 dapat menggunakan aplikasi Coretax, untuk e-faktur PPN menggunakan aplikasi yang lama," ucapnya.
Sementara pelaporan tahun 2024, termasuk SPT tahunan PPh masih menggunakan sistem yang lama sejak awal implementasi Coretax melalui DJP online. (amita/hm27)