23.4 C
New York
Monday, April 29, 2024

Dinkes Sumut Minta Warga Setop Konsumsi Obat Sirop Untuk Anak

Medan, MISTAR.ID

Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) belum bisa memastikan penyebab penyakit ginjal akut yang menyerang anak usia 1-5 tahun.

Kadinkes Sumut dr Ismail Lubis mengatakan, pihaknya masih menganalisis faktor penyebab ginjal akut tersebut.

“Kita belum tau apa penyebab pastinya. Tapi pemerintah bersama tim kesehatan masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebabnya,” ujar dia, Rabu (19/10/22).

Baca Juga:Waspada Ginjal Akut, Orang Tua Diminta Cek Volume Urine Anak

Untuk itu, ia mengimbau kepada masyarakat agar apabila anaknya diserang sakit, secepatnya dibawa ke fasilitas kesehatan (Falkes). “Jangan mengonsumsi obat sembarangan dan harus ada petunjuk dokter,” ucapnya.

Kemudian, sambung dia, melalui Kemenkes RI, diimbau agar masyarakat menghentikan sementara memberikan obat anak berbentuk sirop.

“Paracetamol jangan digunakan dulu dan ini akan kita intruksikan ke dinas kabupaten/kota untuk tidak mempergunakan itu,” sebutnya.

Dia menyebutkan kalau tahun ini sudah ada 7 anak yang terserang penyakit ginjal akut. Enam di antaranya meninggal dunia.

Sebanyak 7 anak di Sumatera Utara yang mengalami penyakit ginjal akut. Enam di antaranya meninggal dunia setelah sempat menjalani perawatan intensif di rumah sakit umum pusat (RSUP) H Adam Malik Medan.

Dokter Spesialis Anak Konsultan Nefrologi RSUP Haji Adam Malik Medan dr Rosmayanti Syafriani Siregar menyebutkan, selama Juli sampai Oktober 2022, pihaknya menangani 7 anak yang mengalami penyakit gagal ginjal akut.

“Dari 7 kasus itu, 1 kasus berhasil ditangani dan pasien sudah sehat. Namun enam kasus tidak bisa diselamatkan (meninggal),” katanya saat memberikan keterangan pers, Selasa (18/10/22).

Baca Juga:6 Anak Meninggal Dunia Akibat Ginjal Akut di Sumut

Ia menyebutkan, anak-anak yang meninggal akibat gagal ginjal akut tersebut berusia 1-5 tahun. Mereka berasal dari Medan dan beberapa kabupaten/kota di Sumut.

“Kasus terakhir ditangani terhadap anak usia 2 tahun asal Medan. Kita sudah lakukan tindakan sesuai dengan prosedur Kemenkes terkait pasien dengan gejala ginjal akut,” sebut Rosmayanti didampingi Dr dr Oke Rina Ramayani SpA(K) dan Koordinator Substansi Pelayanan Medik dan Keperawatan RSUP H Adam Malik dr Maliana MKes.

Menurut dia, faktor utama penyebab ginjal akut yang menyerang pada anak belum bisa dipastikan, apakah faktor dari makanan atau yang lain.

“Sampai saat ini kita pun belum bisa atau belum dapat menentukan penyebab utama penyakit tersebut. Akan tetapi, yang jelas pasien dengan yang mengalami penyakit itu datang dengan kondisi perburukan yang cepat sekali,” ujarnya. (saut/hm12)

Related Articles

Latest Articles