Deli Serdang, MISTAR.ID
Desa Buntu Bedimbar Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang menggelar sosialisasi dan penyuluhan pencegahan stunting dan gizi buruk, Selasa (26/12/23).
Kegiatan tersebut melibatkan kader pembangunan masyarakat, posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) dan kader Dasawisma (kelompok ibu-ibu yang berasal dari 10 kepala keluarga rumah bertetangga di suatu lingkungan) desa tersebut.
Uniknya, kegiatan itu dilaksanakan di Wisata Jona Garden (WJG) Jalan Sungai Musi, Emplasemen Kwala Mencirim, Kecamatan Sei Bingai, Kabupaten Langkat, bukan di Kabupaten Deli Serdang. Sebanyak dua unit bus berukuran besar digunakan membawa puluhan kader ke lokasi acara.
Baca Juga:Â Proyek APBN Berbiaya Rp1,7 Miliar di Dairi Terancam Putus Kontrak
Informasi yang diperoleh Mistar dari sejumlah kader yang ikut menyebutkan, kegiatan itu menggunakan anggaran desa Tahun Anggaran (TA) 2023. Acara juga tidak berlangsung lama, hanya berkisar satu jam. Setelah makan siang, dilanjut dengan acara bebas.
“Direncanakan, jam 4 sore ini sudah pulang ke Tanjung Morawa,” kata kader yang minta namanya tidak dipublikasikan.
Kepala Desa (Kades) Buntu Bedimbar, Musmulyadi, ketika dikonfirmasi terkait hal ini tidak merespon.
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) NGO Sanpan RI (Solidaritas Negeri Pemantau Aset Negara Republik Indonesia) mengkritisi kegiatan tersebut.
Baca Juga:Â Pendirian Bangunan Pasar Modern Melanthon Siregar Tidak Berizin
“Itu hanya acara jalan-jalan dibalut kegiatan sosialisasi dan penyuluhan. Kenapa dilaksanakan di luar Kabupaten Deli Serdang? Sehingga dana kegiatan bersumber dari pajak Deli Serdang dinikmati daerah lain,” Aspin Sitorus, Ketum LSM NGO Sanpan RI kepada Mistar.
“Jika dilaksanakan di Deli Serdang, tentunya uang tersebut bisa menjadi pemasukan bagi warga dan Pemkab Deli Serdang dari sektor pajak,” ketusnya. (Sembiring/hm22)
