Mereka memblokir Jalan Pantai Labu Simpang Ampera dekat perlintasan rel kereta api Lubuk Pakam. Sehingga kenderaan tidak ada yang berani melintas di jalan perbatasan antara Kelurahan Cemara dengan Desa Sekip Kecamatan Lubuk Pakam tersebut.
Bahkan sejumlah kendaraan memilih balik arah. Sebab, jika memaksa maju maka puluhan anak geng motor tersebut akan melemparinya.
“Anak geng motor blokir jalan. Gak ada yang berani lewat, warga juga gak berani melarang. Jumlah mereka banyak. Kalau ditegur mereka langsung melempari batu. Yang lewat disuruh putar balik, bawa senjata tajam juga,” kata Wawan, warga setempat.
Warga lainnya menuturkan, kejadian blokir jalan berlangsung cukup lama. Â Tidak tampak polisi atau pihak pemerintah datang ke lokasi membubarkan aksi komplotan geng motor tersebut
“Kesannya dibiarin oknum aparat. Setiap Minggu selalu buat kerusuhan tak bisa di tindak. Kejadiannya setiap mau Subuh. Kemarin tawuran, lempari warga pakai batu. Kalau begini teruskan orang pada takut mau ke Pajak. Ini masih kawasan Kota Lubuk Pakam bukan di ujung kampung. Tidur aja bapak Polisi itu,”repet salah seorang perempuan.
Sementara Kepala Desa Sekip Rahmat saat dikonfirmasi mengaku pihaknya sudah mati akal mengatasi komplotan geng motor tersebut.
“Mereka memang terkoordinir. Kalau ditunggu tak ada membuat gerakan. Tapi begitu kita tak standby mereka beraksi, pusing kita dibuatnya,”aku Rahmat sambil pegang jidat.(sembiring/hm17)
