34.4 C
New York
Saturday, June 22, 2024

Prevalensi Stunting di Kabupaten Pakpak Bharat Masih Tinggi

Pakpak Bharat, MISTAR.ID

Ketua Tim Percepatan Penanggulangan Stunting Kabupaten Pakpak Bharat, yang juga Wakil Bupati Mutsyuhito Solin menjelaskan, Pakpak Bharat sebagai salah satu Kabupaten lokus stunting di Indonesia sejak tahun 2019.

Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, angka prevalensi stunting Kabupaten Pakpak Bharat sebesar 30,8%. Pada tahun 2023 berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) turun menjadi 28,9%, namun angka ini masih sangat tinggi jika dibandingkan dengan ambang batas yang ditetapkan World Health Organization (WHO) yaitu 20%.

Mutsyuhito Solin saat membuka rembuk stunting tahap tiga di Balai Sada Arih, Selasa (28/5/24), mengungkapkan stunting disebabkan oleh faktor multidimensi antara lain pola asuh yang kurang optimal.

Baca Juga : Sebagian Pimpinan OPD Tak Hadir di Rembuk Stunting Simalungun 2024

Selain itu kurangnya pengetahuan tentang kesehatan dan gizi, serta kurangnya asupan gizi mulai dari 1000 hari pertama kehidupan untuk menciptakan generasi yang sehat, cerdas dan berprestasi.

“Tantangan ini tentunya harus kita tangani secara baik, terukur, terarah dan akuntabel, melalui kerja nyata, kerja tuntas, kerja cerdas dan kerja berkualitas, agar kita tetap bisa membangun generasi masa depan, menjadi generasi yang unggul, berdaya saing, dan berkualitas,” ucapnya.

Dengan masih tingginya angka prevalensi stunting, Mutsyuhito meminta untuk mengatasi secara bersama mulai tingkat Kabupaten hingga tingkat desa.

“Saya berharap adanya peran aktif para pimpinan OPD, instansi vertikal, organisasi masyarakat serta pihak-pihak swasta, bersinergi dan bersatu dalam upaya percepatan penurunan dan pencegahan stunting di Pakpak Bharat,” pungkasnya. (sampang/hm24)

Syahrial Siregar
Syahrial Siregar
Alumni STIK-P Medan. Menjadi jurnalis sejak 2008 dan sekarang redaktur untuk portal mistar.id

Related Articles

Latest Articles