23.4 C
New York
Thursday, August 15, 2024

Jaga Ketahanan Pangan, PUTR Dairi Bangun Irigasi Pertanian Senilai Rp 8 M

Dairi, MISTAR.ID

Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kabupaten Dairi, menggodok dana sebesar Rp 8 miliar dari  DAK dan DAU 2024 untuk kegiatan pengembangan dan pengelolaan sistem irigasi primer dan sekunder pada daerah irigasi yang memiliki luas di bawah 1.000 hektar dalam satu daerah kabupaten.

Sekretaris PUTR Dairi Frianto Naibaho mengatakan, jaringan irigasi merupakan infrastruktur penting dalam menunjang pelayanan sektor pertanian dan ketahanan pangan. Jika infrastruktur jaringan irigasi untuk pertanian di sejumlah desa berkurang maka produksi pertanian rendah serta berakibat menurunnya ketahanan pangan masyarakat.

Maka pada tahun anggaran 2024 ini, kata Frianto, Pemkab Dairi melalui Dinas PUTR memperoleh alokasi DAK  bidang irigasi sebesar Rp. 4.968.000.000. Anggaran ini diperoleh melalui mekanisme pengusulan DAK Bidang Irigasi, dimana perencanaan dan pengusulan dilakukan tahun anggaran 2023.

“Adapun lokasi kegiatan ini tersebar di lima tempat Daerah Irigasi (DI) yang menjadi kewenangan Pemkab Dairi di antaranya  untuk rehabilitasi jaringan DI Sumbul Berampu Lae Parira. DI Banjar Toba dan DI Juma Gulangan di Kecamatan Berampu serta DI Juma Ramba dan DI Sikunihan di Kecamatan Sumbul,” katanya di ruang kerjanya, Kamis (15/8/24).

Baca juga:Proyek PUTR Dairi Dinilai Banyak Bermasalah, Pejabat Sulit Dimintai Tanggapan

Selain itu, sumber DAU Tahun 2024 sebesar Rp. 3.032.000.000, juga ada untuk kegiatan yang sama yaitu pemeliharaan DI untuk kegiatan pembangunan/rehabilitasi . Untuk itu nantinya, DI  diharapkan segera  dapat dirasakan langsung oleh masyarakat yang membutuhkan ketersediaan air yang memadai untuk lahan pertanian .

Sekaitan  kegiatan tersebut tengah berlangsung  dan dalam masa pelaksanaan kegiatan para petani yang membutuhkan air dari DI yang sedang dikerjakan.

Untuk itu PUTR  berharap kepada pihak rekanan bersama-sama dengan petugas P2A dan P3A untuk memikirkan solusi bagaimana agar petani tetap dapat memenuhi kebutuhan air untuk lahan pertaniannya.

Mengenai kegiatan itu, Frianto menjelaskan, kontrak dilaksanakan selama 4 bulan mulai terhitung Juli hingga November 2024. “Dan selama kegiatan berlangsung Dinas PUTR berharap mohon pengertian dan permakluman dari masyarakat atas gangguan baik ketersediaan air, mobilisasi material,” tutupnya . (manru/hm17)

Related Articles

Latest Articles