15.9 C
New York
Wednesday, September 4, 2024

Berbiaya Rp20 Miliar, 2 Ruas Jalan Menuju KPT Parbuluan Dairi Dihotmix

Dairi, MISTAR.ID

Dua ruas jalan menuju Kawasan Pertanian Terpadu (KPT) lokasi food estate (tematik) di Kecamatan Parbuluan, Kabupaten Dairi ditingkatkan menjadi hotmix dengan menelan biaya kurang lebih Rp20 miliar bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) 2024.

Pantauan di lapangan, poda Rabu (4/9/24), kedua ruas jalan tersebut dikerjakan oleh PT Karya Murni Perkasa (KMP) dan PT Sabarita Perkasa Abadi (SPA).

Ini sebagaimana terlihat pada plang paket pekerjaan dengan nama kegiatan pekerjaan jalan jurusan Simpang Jalan PLTA Renun-Lae Mbontar link 288 dengan nomor kontrak 600.1.9/04.01/PPK/RJ-DAK/2024 Kabupaten Dairi dengan nilai kontrak Rp11.956.078.015 dan waktu pelaksanaan 26 Juli-22 Desember2024, dan kontraktor PT Karya Murni Perkasa.

Baca juga:Dibangun Pakai Dana APBD TA 2022, Proyek Jalan Hotmix di Desa Pohan Jae Siborongborong Mangkrak

Kemudian ruas pekerjaan peningkatan jalan jurusan Simpang Sosor-Sosor link 296 berbiaya Rp7.968.701.950 dikerjakan oleh PT Sabarita Perkasa Abadi.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kabupaten Dairi melalui Sekretaris Frianto Naibaho kepada mistar.id membenarkan daftar pekerjaan tersebut yang merupakan kegiatan pihaknya bersumber dari DAK 2024 dengan sub kegiatan rekonstruksi jalan.

Terpisah, Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Dairi, Robot Simanullang ketika dihubungi mistar.id menerangkan ada kegiatan proyek Dian PUTR menuju areal KPT, tepatnya di Desa Parbuluan V, Kecamatan Parbuluan VI seluas 500 hektar.

Lokasi itu menjadi tempat pengembangan KPT Kabupaten Dairi melalui Keputusan Bupati Dairi Nomor 645/520/VII/2022 tanggal 12 Agustus 2022 tentang Penetapan Lokasi Pengembangan Kawasan Pertanian Terpadu dengan komoditi tanaman bawang merah 50 hektar, kubis 100 hektar, kentang 150 hektar, cabai 100 hektar, dan kopi sebagai tanaman tumpang sari di seluruh lokasi.

Baca juga:Pintu Keluar-Masuk Sidikalang ‘Dihiasi’ Jalan Berlubang dan Ceceran Material, Pengguna Jalan Mengeluh

Melalui penetapan ini diharapkan dapat mendorong kinerja usaha utama, yaitu pertanian untuk bertumbuh dengan menggandeng Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut), Kementerian Pertanian (Kementan), perbankan, dan pihak swasta.

Komoditi hortikultura yang dikembangkan merupakan komoditi existing sesuai agroklimat kesesuaian lahan. Untuk tahap awal Pemprov Sumut membantu petani berupa saprodi dan ternak sebagai stimulan. Selanjutnya petani menggunakan modal sendiri baik secara mandiri maupun melibatkan perbankan.

Pemerintah pusat juga membantu berupa alat dan mesin pertanian (alsintan) dan Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO), termasuk penyediaan listrik dari PLN. Pembangunan infrastruktur saat ini bersumber dari DAK fisik ‘tematik pengembangan food estate.

Hingga saat ini sharing budget terus diupayakan melalui Pemprov Sumut, Kementan, perbankan, dan swasta. (manru/hm16)

Related Articles

Latest Articles