13.2 C
New York
Thursday, May 2, 2024

Bupati Taput Jelajahi Kecamatan Parmonangan yang Masih Tergantung ke Tapteng

Taput, MISTAR.ID

Kecamatan Parmonangan Kabupaten Tapanuli Utara (Taput) di wilayah barat meliputi Desa Manalu Purba, Purba Dolok, Hutajulu dan Pertengahan, dikenal dengan sebutan “daerah terpencil”.

Disana, juga ada Desa Manalu, Manalu Dolok, Hutatua, Batu Arumi dan Hutajulu Parbalik. Julukan itu sejalan dengan masyarakat disana yang harus menggantungkan kehidupan sosial-ekonominya ke Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), dan bukan ke Tapanuli Utara.

Hal itu akibat beberapa infrastruktur yang belum tersambung ke Parmonangan Timur meliputi Desa Huta Tinggi, Lobu Sunut, Horison Ranggitgit, Sisordak, Aek Raja, termasuk ibu kota kecamatan yang sudah terlebih dahulu menikmati infrastruktur jalan dan jembatan.

Beragam upaya pun dilakukan sejumlah Bupati Taput terutama Nikson Nababan, untuk segera membebaskanya. Kali ini, Bupati Taput Nikson Nababan menjelajahi 4 desa di wilayah Parmonangan Barat yang dilakukan sejak, Jumat (3/9/21) hingga Minggu (5/9/21).

Baca Juga:Pasarkan Produk UMKM, Bupati Taput Launching Aplikasi Digital Bukkalapo Oktober Mendatang

Nikson menemui warga dengan mengendarai sepeda motor dan menginap di rumah penduduk. Sejumlah kalangan yang ikut dalam rombongan perjalanan itu menilai, gerakan Nikson memasuki wilayah itu dengan mengusung sejumlah program rancang bangun infrastruktur, sejalan dengan perjuangan kehidupan masyarakat disana untuk segera melepaskan diri dari keterpinggiran dan keterasingan kehidupan.

Selain bertemu dan mendengar keluhan masyarakat, Nikson Nababan juga melakukan peletakan batu pertama pembangunanan jembatan yang direkomendasikan menjadi alternatif penghubung desa/dusun di Parmonangan Barat ke Parmonangan Barat, yang terletak di Dusun Simarsalaon Desa Pertengahan.

Pembangunanya sendiri menelan biaya Rp456 juta lebih, bersumber dari DAK Tahun Anggaran 2021 dan rencananya akan diberi nama Jembatan Trisakti Soekarno.

“Semoga dengan dibangunnya jembatan ini dapat mendukung aksesbilitas serta membantu meningkatkan perekonomian masyarakat Parmonangan Barat dan Timur, dan kedua wilayah bisa disatukan,” kata Nikson Nababan usai meletakkan batu pertama.

Menurut Nikson, jika jembatan sudah rampung, masyarakat Parmonangan Barat sudah bisa masuk ke Parmonangan Timur, tidak lagi ke Tapteng dalam melakukan kegiatan ekonomi, sosial dan budaya.

Baca Juga:Bupati Taput Resmikan Pembangunan Jaringan Listrik di 8 Lokasi

Tercetus juga, selain ‘kemerdekakan’ bagi Parmonangan (Parmonangan Barat), tahun ini Pemkab Taput akan ‘memerdekakan’ desa/dusun terpencil di Kecamatan Simangumban, Pangaribuan dan Garoga.

“Jalan dan jembatan di desa/dusun di bagian timur Kecamatan Simangumban Pahae, akan segera dibangun. Tujuanya sama, tidak melewati Tapanuli Selatan (Sipirok) lagi. Mudah-mudahan tahun ini selesai semua pembangunannya,” kata Nikson Nababan.

Wilayah Tapanuli Utara, sebut Nikson Nababan, masih banyak jalan tanah dan jalan rusak yang harus diperbaiki. “Kita sudah surati pemerintah pusat untuk dianggarkan. Total anggaran yang kita butuhkan untuk menyelesaikan semua insfrastruktur itu sebesar Rp1,1 triliun.

Dana sebesar itu hanya untuk konstruksi saja, belum ikut pelebaran,” bebernya. Dari total Rp1,1 triliun, Pemkab sudah meminta sebesar Rp120 miliar untuk menyelesaikan seluruh persoalan jalan melalui kucuran dana DAK.

Baca Juga:Bupati Taput Resmikan Jembatan Alternatif Warga Aek Siansimun Menuju Pusat Kota

“Harapan kita, agar pak presiden Joko Widodo, Menteri Keuangan dan para menteri memperhatikan permohonan kita,” katanya.

Bupati Taput Nikson Nababan, Sekda Indra Simaremare berserta rombongan sebelumnya meninjau vaksinasi massal di Desa Purba Dolok, dan meninjau sambungan listrik di Dusun Parik Desa Manalu Purba.

Minggu (5/9/21), Nikson Nababan dan rombongan masih singgah di Desa Hutajulu, Parmonangan Barat untuk meninjau pembangunan hotmix ruas Huta Tinggi-Parmonangan di Dusun Ranggitgit.(janpiter/hm10)

Related Articles

Latest Articles