-0.7 C
New York
Sunday, January 12, 2025

Bimbel Gratis 106 Peserta Didik Kurang Mampu di Dairi, Junimart Girsang Bantu 5 Juta Perbulan

Sidikalang, MISTAR.ID

Berlokasi di Desa Huta Rakyat Kecamatan Sidikalang, Redi A Nababan, staf ASN yang menjabat sebagai Sekretaris Kecamatan Siempat Nempu Hilir, membangun bimbingan belajar gratis untuk siswa yang berasal dari keluarga ekonomi kurang mampu. Wakil Ketua Komisi II DPR RI Junimart Girsang membantu biaya operasinya sebesar 5 juta per bulan.

Bantuan operasional secara berkala itu  disampaikan  langsung oleh Junimart Girsang saat  berkunjung  ke tempat bimbel gratis binaan Redi A Nababan. Senin(10/7/23)

Selain memberikan dana operasional sebesar 5 juta rupiah setiap bulan, Junimart Girsang juga memberikan 106 siswa tas ransel sekolah.

Baca juga : Reses di Dairi, Junimart Girsang Bagikan Ratusan Alat Pertanian

Pada kesempatan itu, Wakil Ketua Komisi II DPR RI dari Dairi mengaku bangga dengan kegiatan bimbel binaan Redi A Nababan, lulusan IPDN, yang memberikan ruang dan pengetahuan pendidikan kepada siswa ekonomi kurang mampu dengan kegigihan yang luar biasa. “Redi  is the best, Mantap orangnya” kata Junimart mantan pengacara kondang asal Dairi itu.

Sehubungan kebanggaan Junimart Girsang tersebut. Dirinya siap terus memberi kontribusi per bulan  bagi pendidikan non formal di tempat bimbel Redi.

Junimart juga bersedia memberikan lahan miliknya terletak di  Lae Gerat Kecamatan Sitinjo untuk dibangun gedung belajar serta memberikan satu unit mobil antar jemput anak-anak, sebagai dorongan agar bimbel gratis binaan Redi A Nababan itu didaftarkan bentuk yayasan ” mari kita bangun Dairi yang kita cintai ini. Kalau bukan kita, siapa lagi? ” ujar Junimart seraya mensupport.

Namun, menurut Redi A Nababan dari mistar.id, yang menawarkan bimbingan belajar untuk siswa yang hidup dalam ekonomi kurang mampu, semuanya dilakukan tanpa biaya atau gratis.

Kegiatan ini telah dilakukan di dua lokasi selama satu tahun, yaitu di Jalan Persada Desa Huta Rakyat dan Jalan Centrum Sidikalang.

Tercatat ada 106 siswa dari tingkat belum sekolah, SD, dan SMP.

“Mereka berasal dari keluarga kurang mampu diantaranya anak  petani atau buruh tani, parrengge-rengge dan abang becak”, kata Redi.

Jika tidak kita, siapa lagi yang peduli dengan masa depan anak-anak kita? Biaya mengikuti bimbel mahal, sampai Rp5 juta per tahun di tempat tertentu. Sebaliknya, jika Anda ikut bimbel yang lebih rendah, biasanya akan dikenakan biaya Rp300 ribu per bulan.

Bagaimana dengan siswa yang berasal dari keluarga yang tidak memiliki sumber daya keuangan yang memadai? Dia menyatakan bahwa tidak mungkin kita membiarkan mereka tertinggal.

Redi mengucapkan terima kasih kepada keluarga Josua Manalu dan Serti Sianturi karena telah menyediakan rumah untuk tempat pendidikan.

Redi berpendapat bahwa bimbel tersebut belum memiliki kekuatan hukum yang diperlukan. Dia mendapatkan bantuan dari tujuh pengajar yang merupakan siswa di SMKN 1 Sidikalang.

Baca juga : Hari Lahir Pancasila, Bupati Dairi: Kita Unggul Dalam Mensejahterakan Masyarakat

Mereka saat ini mencari pendidik yang bersedia menyumbang waktu dan tenaga untuk mengajar.

Redi mengatakan, “Kami telah membayar semua biaya selama ini, termasuk susu dan jadwal belajar tiga kali seminggu.”

Selain itu, dia menyatakan bahwa dia kagum dengan cara pikir siswa; mereka biasanya cakap, sopan, teratur, dan pintar. Junimart Girsang dapat mengajak beberapa orang berbicara bahasa Inggris. (Manru/hm19)

Related Articles

Latest Articles