Simalungun, MISTAR.ID

Meski terdapat sejumlah kasus demam berdarah dengue (DBD) dan kasus virus rabies di Kabupaten Simalungun. Namun di Kecamatan Tanah Jawa kedua kasus tersebut tergolong minim, sejak Januari hingga Juni 2023.

Hal itu dikatakan Camat Tanah Jawa, Maryaman Samosir, saat ditemui Mistar.id, Rabu (14/6/23) siang di ruang kerjanya.

“Sejauh ini kasus DBD di Kecamatan Tanah Jawa ada dua kasus. Satu kasus di wilayah Nagori Tanjung Pasir dan satunya lagi di Muara Mulia. Namun kedua kasus tersebut telah selesai. Sementara untuk kasus rabies tidak ada ditemukan,” ujarnya menjelaskan.

Baca juga: Januari – April 2023, Dinkes Simalungun Catat 125 Kasus DBD, Tanah Jawa dan Rambung Merah Tertinggi

Meski demikian, Maryaman meminta masyarakat Kecamatan Tanah Jawa agar waspada terhadap penyebaran penyakit DBD serta virus rabies. Yang berpotensi membahayakan bagi penderitanya.

“Untuk itu, kita mengimbau masyarakat untuk waspada, dan hal ini mesti jadi perhatian semua pihak,“ imbuhnya.

Maryaman tak menampik jika kedua kasus DBD tersebut boleh jadi memantik perhatian banyak pihak. Oleh karena itu, Ia mengajak masyarakat untuk lebih memperhatikan kebersihan lingkungannya.

Baca juga: Sebanyak 33 Kasus DBD Menyebar di Dairi, Dinkes: Belum Kategori Endemi

Pada saat musim hujan, tentu banyak genangan air yang bisa menjadi tempat jentik nyamuk aedes berkembang biak. Kondisi tersebut bisa memicu munculnya wabah DBD di lingkungan masyarakat.

Sejauh ini pihaknya terus berkolaborasi dengan Puskesmas yang ada di Tanah Jawa untuk mencegah penyebaran DBD maupun penyakit lainnya.

“Kami mohon dukungan dan kerjasama Forkompimca, masyarakat dan segenap pihak lainnya. Hal ini bertujuan agar kasus DBD tidak terus bertambah, dan tidak ada lagi kasus tersebut,” paparnya.

Baca juga: Waspadai 6 Gejala DBD yang Wajib Diperhatikan Berikut ini

Dengan adanya kolaborasi ini, Maryaman berharap agar kasus DBD bisa ditekan semaksimal mungkin. (Abdi/hm21).