Saturday, February 22, 2025
home_banner_first
SIMALUNGUN

Produksi Pangan Rendah, DPRD Simalungun Panggil Dinas Pertanian

journalist-avatar-top
By
Jumat, 21 Februari 2025 12.21
produksi_pangan_rendah_dprd_simalungun_panggil_dinas_pertanian_

Petani di Simalungun beralih tanam dari padi ke jagung. (f:ist/mistar)

news_banner

Simalungun, MISTAR.ID

Upaya mewujudkan ketahanan pangan di Kabupaten Simalungun mengalami berbagai tantangan. Mulai dari luas lahan yang kian menurun, rantai pasok yang belum efisien, hingga belum optimalnya pembiayaan ke sektor pertanian.

Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Simalungun, Maraden Sinaga mengatakan bahwa untuk menghadapi tantangan tersebut, sinergitas antara semua stakeholder sangat diperlukan kembali meningkatkan hasil produksi pada yang menjadi panganan pokok masyarakat.

"Sinergi yang erat diperlukan untuk meningkatkan produktivitas di sektor pertanian melalui penguatan lahan pangan berkelanjutan, penguatan pengairan, implementasi benih unggul, termasuk hilirisasi," ungkap Marden ketika diminta tanggapannya, Jumat (21/2/25).

Lanjut Maraden lagi, salah satunya upaya untuk mendorong peningkatan dalam produktivitas dan komoditas pangan yang menjadi highlight yakni komoditas beras. Di mana saat ini kondisi yang terjadi di lapangan, harga gabah kering sangat rendah di tingkat petani. Sedangkan harga beras sangat tinggi di tingkat konsumen.

"Kita harapkan saat ini ada perbaikan irigasi yang dikarenakan volume air saat ini untuk persawahan tidak ada lagi. Ya petani gantilah menanam jagung sekarang," ujar Maraden lagi.

Dikatakan Maraden lagi, dalam waktu dekat pihaknya bakal melakukan rapat dengan Dinas Pertanian dan PSDA guna membahas permasalahan yang ada saat ini di Simalungun.

"Mungkin Senin besok kita bahas ini bersama Dinas Pertanian dan Dinas PUTR. Karena PSDA sudah masuk ke PUTR," ujarnya lagi.

Terpisah, meski harga untuk pembelian pemerintah (HPP) gabah kering hasil panen (GKP) naik menjadi Rp6.500 per kilogram (kg). Namun, petani menyebut realisasi di lapangan

harga gabah sekitar Rp5.000 sampai Rp5.300 per kg.

"Sebenarnya kami berharap jika pemerintah mencanangkan HPP itu maka ada aksi di lapangan yang dapat mengangkat seharga itu," kata Dundung Tambunan, petani asal Nagori Mariah Hombang, Kecamatan Hutabayu Raja.

Petani juga berharap supaya pihak Bulog melakukan operasi pasar dengan menurunkan Satgas untuk mengamankan harga gabah .

"Saat ini Bulog memang mulai melakukan penyerapan. Namun belum dilakukan dengan masif. Kami berharap harga di lapangan bisa benar-benar meningkat sehingga kesejahteraan petani bisa terangkat," pungkasnya.

Terkait ini masalah alih fungsi lahan, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Simalungun, Syakban Saragih berlum berhasil dikonfirmasi. (hamzah/hm17)

RELATED ARTICLES