Polisi Sosialisasi Keselamatan, Helm SNI Kurangi Risiko Fatal 40 Persen
![journalist-avatar-top](/_next/image?url=%2Fimages%2Fdefault-avatar.png&w=64&q=75)
![polisi_sosialisasi_keselamatan_helm_sni_kurangi_risiko_fatal_40_persen](/_next/image?url=https%3A%2F%2Ffiles-manager.mistar.id%2Fuploads%2FMISTAR%2F07-02-2025%2Fpolisi_sosialisasi_keselamatan_helm_sni_kurangi_risiko_fatal_40_persen_2025-02-07_14-02-40_8925.jpg&w=1920&q=75)
Petugas kepolisian memasangkan helm pengendara yang melintas. (f:ist/mistar)
Simalungun, MISTAR.ID
Satuan Lalu Lintas (Sat Lantas) Polres Simalungun menggelar sosialisasi keselamatan berlalu lintas di Jalan Asahan KM6 Kecamatan Siantar Kabupaten Simalungun, pada Jumat (7/2/25).
Kasat Lantas Polres Simalungun, AKP Jonni Fatiaro H Sinaga menegaskan, penggunaan helm SNI bukan sekadar formalitas hukum, melainkan langkah krusial dalam mencegah cedera fatal saat kecelakaan.
"Helm non-SNI tidak memiliki standar keamanan yang teruji. Jika terjadi kecelakaan, risikonya bisa jauh lebih fatal dibandingkan dengan helm yang memenuhi standar nasional," jelasnya.
Dalam kegiatan tersebut, petugas memberikan demonstrasi cara memilih dan memakai helm yang benar, termasuk memastikan tali pengikat dikencangkan dengan baik.
"Banyak pengendara yang sekadar meletakkan helm di kepala tanpa mengaitkan talinya. Padahal, dalam benturan keras, helm bisa terlepas dan tidak memberikan perlindungan maksimal," ujar Jonni.
Selain penggunaan helm, sosialisasi ini juga mengingatkan pengendara agar selalu mematuhi aturan lalu lintas, memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM), serta menghindari penggunaan ponsel saat berkendara.
Masyarakat yang hadir mengaku lebih memahami pentingnya keselamatan berkendara setelah mengikuti sosialisasi ini.
Kurangi Risiko Fatal 40 Persen
Data menunjukkan bahwa penggunaan helm SNI secara benar dapat mengurangi risiko cedera kepala fatal hingga 40 persen saat terjadi kecelakaan.
Sat Lantas Polres Simalungun berencana terus menggelar edukasi serupa di berbagai lokasi guna menekan angka kecelakaan lalu lintas.
"Kami ingin menanamkan kesadaran bahwa keselamatan berkendara adalah investasi nyawa. Jangan sampai menyesal di kemudian hari," tutup Jonni. (indra/hm27)
![journalist-avatar-bottom](/_next/image?url=%2Fimages%2Fdefault-avatar.png&w=256&q=75)