Sunday, May 4, 2025
home_banner_first
SIMALUNGUN

Kenang Sosok Pendidik Guru Jason Saragih yang Makamnya Dikunjungi saat Hardiknas

journalist-avatar-top
Minggu, 4 Mei 2025 16.28
kenang_sosok_pendidik_guru_jason_saragih_yang_makamnya_dikunjungi_saat_hardiknas

Bupati Simalungun, Anton Ahcmad Saragih nyekar di makam Op Guru Jason Saragih. (f:ist/mistar)

news_banner

Simalungun, MISTAR.ID

Nama Op Guru Jason Saragih kembali mencuat setelah Bupati Simalungun Anton Achmad Saragih mengunjungi makamnya di Jalan Pasar Gostong-Aman Raya, Sondi Raya, Kecamatan Raya. Ziarah ini dilakukan untuk mengenang perjuangan Guru Jason sebagai pelopor sekaligus tokoh pendidik Simalungun.

Setelah kunjungan bupati bersama unsur Forkopimda pada Jumat (2/5/2025), yang bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas). Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Simalungun bakal merenovasi makam dan saat itu juga dilangsungkan peresmian renovasi tempat peristirahatan tokoh pendidikan itu.

Selain menjadi tokoh pendidikan, Guru Jason juga dikenal sebagai sosok penting dalam berdirinya GKPS sejalan dengan masuknya Injil di Kabupaten Simalungun.

Siapakah sebenarnya Guru Jason Saragih?

Op Guru Jason Saragih merupakan tokoh penting dalam sejarah pendidikan Simalungun. Lahir pada tahun 1883 di Nagakasiangan (sekarang masuk wilayah Kabupaten Serdang Bedagai).

Guru Jason Saragih merupakan putra dari pasangan suami istri (pasutri) Balim Saragih dan Urow br Purba. Sedangkan kakeknya, bernama Mula Saragih. Kakek dan ayahnya sama-sama merupakan Panglima Raja Raya.

Pada tahun 1904, setelah kedua orang tuanya meninggal dunia, Guru Jason Saragih kembali ke Pematang Raya. Ia ikut dalam rombongan Controleur Belanda.

Dengan memiliki keahlian pencak silat, kala itu Guru Jason sangat diperhitungkan karena keahliannya. Sehingga Pemerintah Belanda mengangkatnya menjadi mandor/mandur untuk membuka jalan Hutailing-Tiga Runggu-Pematang Raya, hingga ke Pematang Siantar.

Ketika itu, ia melihat sangat banyak anak-anak yang tidak berkesempatan mendapat pendidikan. Disamping itu juga, keluarganya yang berada di Nagakasiangan pun untuk menjaga perdamaian di perbatasan Kerajaan Tebing Tinggi dan Bajalingge.

Perjalanannya sebagai sebagai pendidik dimulai setelah melihat banyak anak-anak dan pemuda di daerahnya tidak mendapat pendidikan. Keprihatinannya mendorong dirinya untuk menemui Pendeta August Theis, penginjil Eropa pertama yang datang ke Simalungun.

Atas saran sang pendeta, Guru Jason Saragih mundur dari jabatannya sebagai mandor dan berangkat ke Pulau Jawa untuk mengikuti Pendidikan Guru pada 1 Juli 1911. Selama empat tahun, ia belajar di Depok dan lulus dengan menyandang gelar Diploma Guru.

Sekembalinya ke Pematang Raya, Guru Jason pun memulai kariernya sebagai guru bantu di Zending Volkschool dan kemudian diangkat sebagai kepala sekolah di Zendings Vervolgschool (sekolah lanjutan).

Dedikasinya terhadap pendidikan dibuktikan dengan kesediaannya menjemput langsung pada murid-muridnya ke rumah masing-masing untuk berangkat ke sekolah dan belajar. Pada tanggal 3 September 1928, bersama sejumlah tokoh Simalungun di Pematang Raya, Jason Saragih mendirikan "Komite Na Ro Marpondah".

Op Guru Jason Saragih, tokoh Pendidikan Simalungun. (f:ist/mistar)

Kemudian, Guru Jason diangkat menjadi ketua komite dan bertugas menerjemahkan buku-buku pendidikan ke dalam bahasa Simalungun (Rudang Ragi-Ragian). Di masa pengabdiannya sebagai guru yang berlangsung selama 43 tahun sebelum pensiun pada 1 Februari 1958.

Meski sudah pensiun, hasratnya sebagai pendidik tidak pernah surut dan ia tetap melanjutkan pengabdiannya untuk mengajar. Dua bulan setelah Guru Jason Saragih meninggal dunia pada 30 Maret 1963, Bupati Simalungun saat itu, Radjamin Poerba BC HK, melalui Surat Keputusan (SK) Nomor 305/1963-Uod- tanggal 29 Mei 1963 memberikan gelar penghormatan "Pelopor/Bapak Pendidik Simalungun" kepada almarhum.

Penghargaan ini diberikan atas jasa-jasa dan kegiatan-kegiatan Jason Saragih yang telah mengabdikan diri demi kemajuan anak-anak dan generasi muda Simalungun. Bahkan, Pemkab Simalungun telah mengabadikan nama Jason Saragih sebagai nama jalan di kota Pematangsiantar dan Sondy Raya.

Bahkan, dengan perjuangan Guru Jason Saragih telah menjadikan motivasi bagi masyarakat. Terutama, generasi muda untuk semakin giat dan rajin belajar. Banyak tokoh Simalungun yang berhasil melalui didikan Guru Jason Saragih, termasuk mantan Bupati Simalungun Tuan Madja Purba dan Radjamin Purba. (hamzah/hm18)

REPORTER: