Paskah, Ziarah Kubur Dan Penjualan Bunga Sepi
paskah ziarah kubur dan penjualan bunga sepi
Pematangsiantar. MISTAR.ID
Tradisi ziarah umat Kristiani menyambut Jumat Agung dan Paskah, biasanya menjadi keuntungan tersendiri bagi penjual bunga. Namun, Paskah kali ini berbeda. Penjual bunga yang sudah menggelar dagangannya sejak pagi buta tampak sepi pembeli.
Pantauan Mistar, Minggu (12/4/20), ada puluhan pedagang bunga, seperti di persimpangan Jalan Wahidin menuju Jalan Merdeka, Jalan Sutoyo ujung memasuki Jalan Sutomo. Para pedagang mengatakan bahwa setiap momen seperti ini mereka selalu berjualan bunga, bahkan ada pula pedagang musiman berharap keuntungan menggiurkan.
Rani (37) menuturkan bahwa ia sudah berdagang bunga sejak delapan tahun lalu. Ia bersama saudaranya berjualan bunga setiap hari di persimpangan Jalan Wahidin dan Merdeka. Namun Paskah kali ini sepi pembeli.
“Biasanya kami berbagi tempat dengan kakak saya. Kebetulan saat Paskah berharap pembeli banyak yang datang, tapi sepertinya pembeli sepi. Dari pagi hingga tengah hari ini aja cuma 3 orang yang membeli,” jawabnya sambil mengatur bunga-bunga segar dan cantik.
Salah satu pedagang bunga di Jalan Sutomo, Risma (19), mengatakan bunga yang dijualnya memiliki harga bervariasi. Bunga-bunga ini banyak berasal dari berastagi. “Bunga aster, bunga Krisan, bunga sedap malam, anggrek. Setiap bunga ada yang memiliki warna yang berbeda juga. Rata-rata harga bunga tersebut Rp15-35 ribu,” ucapnya.
Banyak jenis bunga yang ditawarkan, mulai dari yang murah sampai yang mahal. Biasanya bunga Krisan adalah salah satu jenis bunga terlaris, yang banyak diminati pembeli dan banyak dijual berwarna kuning dan ungu.
Kata Romauli Sihotang, salah satu pedagang bunga yang di Jalan Merdeka mengatakan banyak yang tidak ziarah seprtinya tahun ini akibat pandemi virus korona. Umumnya para peziarah tidak hanya meminati bunga tangkai saja.
“Biasanya pembeli membeli bunga tangkai karena kuburan yang ingin diziarahi sudah disemen habis, namun apabila kuburan yang belum disemen habis, biasanya membeli bunga campur,” jelasnya.
Para pedagang mencoba peruntungan tahun ini dengan jualan bunga pada momen saat ini di Hari Paskah. Tapi sepertinya harapan tersebut tudak berjalan baik sesuai yang diinginkan. Akibat virus korona, masyarakat dihimbau agar di rumah saja. Jadinya, orangpun enggan pergi berziarah.
Peziarah Sepi Di Hari Paskah
Tempat Pamakaman Umum (TPU) yang berada di Jalan Parsoburan dan juga yang berada di Kampung Kristen, Kota Pematangsiantar tampak sepi peziarah.
Pantauan Mistar Minggu (12/4/20), pengunjung yang datang untuk berziarah ke TPU sangat sedikit, tidak seperti biasanya, TPU yang berada di Kampung Kristen ini selalu dipadati pengunjung, bahkan hingga menimbulkan kemacetan di saat perayaan Paskah. Seperti pengakuan salah seorang warga sekitar TPU, mengatakan bahwa hal ini dikarenakan wabah virus Covid-19.
“Biasanya tiap Hari Paskah di sini ramai peziarah, tapi mungkin karena virus korona jadi seperti ini, sangat sepi, yang berziarah hanya beberapa orang saja,” ucap T Nainggolan kepada Mistar pada Minggu (12/4/20).
Di tempat yang sama, salah seorang pedagang keliling, yang selalu mangkal setiap hari Paskah di TPU Jalan Parsoburan, mengaku terkejut dengan sedikitnya peziarah yang datang di Hari Paskah.
“Yah biasa tiap hari besar Paskah mangkal di sini, tapi memang hari ini sangat sepi, tidak seperti tahun lalu, mungkin karena covid-covid ini” jawab pedagang bakso bakar.
Sementara itu, salah seorang warga yang tetap berziarah ke TPU saat ditanyai Mistar, mengatakan masih tetap melakukan tradisi mengunjungi dan membersikan makam walaupun dalam keadaan yang seperti saat ini, dia mengatakan tidak ada alasan absen dalam memperingati hari Paskah.
“Kita tahu ada korona, tetapi kan kita tetap jaga jarak, kita kesini hanya untuk berziarah, membersihkan kuburan keluarga saat Paskah ini,” ucap Halomoan Simbolon.
Penulis : Yetti/ Roland
Editor : Jelita Damanik
PREVIOUS ARTICLE
Diterpa Corona, KIA Segarkan Sedan K9