Pematang Siantar, MISTAR.ID

Pasca merebaknya virus hog cholera pada ternak babi, harga daging babi sempat mencapai di titik tertinggi yaitu Rp150 ribu/kilogram, hal itu terjadi akibat banyak hewan ternak itu mati dan mengurangi pasokan daging.

Kenaikan harga daging babi hingga sentuh di angka Rp150 ribu/kilogramnya itupun tercatat oleh Diskoperindag sendiri. Hal itu terjadi pasca wabah hog cholera merebak dan menurunkan populasi babi di Sumatera Utara.

Informasi terbaru dari Diskoperindag, pasokan daging babi untuk kebutuhan momen Natal dan Tahun Baru 2023 dipastikan aman oleh Pemerintah Kota Pematang Siantar. Kebutuhan pasokan daging tersebut diperoleh dari distribusi yang ada pada peternak di sekitaran wilayah Kabupaten Simalungun.

Baca juga:Isu Flu Babi di Medan dan Deli Serdang, Manson Purba: Penjualan Daging Babi di Siantar Tak Terpengaruh

“Pasokan babi kita bisa kita bilang masih aman, ya. Kita dapati dari beberapa peternakan besar seperti di dekat Simarjarunjung (PT Allegrindo Nusantara) dan beberapa peternak kecil yang ada di Simalungun,” kata Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan pada Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Pematang Siantar Elpiana saat dihubungi Minggu (11/12/22).

Elpiana Turnip pun menyampaikan, sejauh ini menjelang natal dan tahun permintaan daging babi mulai meningkat. Sementara itu, harga daging babi dan sembako lain cenderung masih normal. Untuk harga per kilogram sendiri, dibanderol di kisaran Rp90 ribu-Rp110 ribu.

Dengan harga daging babi saat ini, Elpiana sendiri pun menyampaikan ada kemiripan harga dengan harga daging sapi. Sebutnya lagi, harga itupun justru menurun dibandingkan dengan harga sapi pada saat kelangkaan pasokan.

Baca juga:Harga Daging Babi Tembus Rp100 Ribu Per Kg, Ini Pemicunya

Disampaikannya lagi, daya beli masyarakat juga normal dan malah cenderung naik.
Kata Elpiana seraya menambahkan bahwa pasokan babi yang ada saat sudah disertai surat kesehatan dari peternak. (hamzah/hm06).