Vaksin Rabies Masuk Daftar Prioritas Stok Obat Puskesmas Siantar


Kantor Dinkes Pematangsiantar. (f:dok/mistar)
Pematangsiantar, MISTAR.ID
Manajemen stok obat di 19 Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di Kota Pematangsiantar menjadi perhatian serius Dinas Kesehatan setempat.
Kepala UPTD Instalasi Farmasi Dinas Kesehatan Kota Pematangsiantar, Junus Peber, mengatakan bahwa pemilihan jenis obat yang tepat sangat berpengaruh terhadap pelayanan kesehatan masyarakat.
"Sepanjang tahun 2024, kami mengadakan 194 jenis obat berdasarkan kebutuhan. Dari jumlah itu, sebanyak 122 item termasuk yang paling sering digunakan menurut data dari puskesmas," ungkap Junus saat dikonfirmasi, Kamis (15/5/2025).
Ia menambahkan, tiga jenis obat yang selalu tersedia dan menjadi prioritas utama di seluruh puskesmas adalah paracetamol tablet, amoxicillin tablet, dan vaksin anti rabies (VAR). Vaksin rabies menjadi penting karena kasus gigitan hewan penular rabies (GHPR) masih kerap terjadi.
Menurut Junus, pengelolaan obat dilakukan secara rutin dan diawasi ketat. Obat-obatan yang kadaluarsa juga dipisahkan dan ditandai untuk mencegah kesalahan distribusi.
“Tujuannya agar manajemen stok berjalan efisien dan tidak menimbulkan pemborosan atau risiko pelayanan terganggu. Umumnya, obat yang kami terima memiliki masa kadaluarsa minimal 1,5 tahun,” jelasnya.
Namun, Junus tidak menampik bahwa pada 2024 sempat terjadi kendala dalam distribusi obat oleh pihak penyedia. Mulai dari stok yang terbatas hingga ketidakmampuan produksi dalam waktu yang ditentukan.
Kondisi tersebut turut menjadi sorotan DPRD Kota Pematangsiantar dalam pembahasan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) Wali Kota. DPRD merekomendasikan agar Dinas Kesehatan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pengadaan obat, sehingga distribusi obat dapat sesuai kebutuhan dan tepat waktu. (jonatan/hm17)