Siantar Garis Merah Rawan Money Politic
siantar garis merah rawan money politic
Pematangsiantar | MISTAR.ID Sejumlah catatan yang dirangkum dalam diskusi politik yang berlangsung di Cafe Patarias Jalan Asahan Pematangsiantar, Kamis (28/11/19) malam menyimpulkan politik diharapkan melahirkan kepedulian pemuda. Moderator Siparjalang Founder Siantarmen Creative menggagas acara diskusi politik tersebut bertujuan memberikan edukasi politik bebas uang.
Dalam diskusi yang berlangsung riuh ini dihadiri Ketua DPC Partai Pan Zainal Purba, Kader PDI P Mangasi Purba, Kader Partai Hanura Suhanto Pakpahan, Ketua KPU Pematangsiantar Daniel Sibarani dan Akademisi FISIP Universitas Sumatera Utara Fernando Sihotang.
Ketua KPU Pematangsiantar Daniel Sibarani menjelaskan, persentase suara pemuda masih mendominasi. Data BPS mengungkapkan 10 persen pemuda memiliki hak suara.
“Memang secara riset Pematangsiantar memiliki garis merah kenapa, pertama rawan money politics kedua rawan gugatan. Disini perlu membangun politik cerdas pilih karena mampu bukan uang,” ujar Daniel dalam diskusi politik.
Pada survei sederhana yang dilakukan KPU Pematangsiantar terhadap 16 sekolah, lebih dari 50 persen mendukung money politics.
“Jadi waktu kita katakan kasih uang pilih, anak-anak itu bilang yes. Inilah yang harus diubah kami terus memberikan edukasi politik positif,” jelasnya.
Pada sesi berikutnya, akademisi politik dari Universitas Sumatera Utara (USU) Fernando menilai, dinamika politik bergerak begitu cepat. Namun potensi money politics lebih menonjol.
PREVIOUS ARTICLE
Disparbud Gelar Pelatihan Warisan Budaya SimalungunNEXT ARTICLE
Sensus Penduduk 2020 Dilakukan Secara Online