Baca Juga :Â PSI Dorong Kaesang atau Grace Natalie Maju di Pilkada Jakarta 2024
Kata Boy, yang menarik adalah posisi PDIP. Untuk mengusung calon, mereka butuh koalisi karena hanya pegang 15 kursi. Situasinya tidak menguntungkan buat PDIP. Oleh karena itu, cukup logis jika PDIP menjajaki peluang koalisi dengan parpol pendukung Anies.
“Target realistisnya posisi balon wagub. Di situ bisa kita lihat, apakah wacana Anies-Ahok diterima oleh masyarakat Jakarta,” sambungnya.
Menurut Boy, pada intinya bongkar pasang balon untuk Pilgub Jakarta ini masih sangat cair. Kalau dibedah lagi, koalisi PKB dan PKS juga belum betul-betul solid karena nama Sohibul Iman sebagai kandidat balon wagub yang disodorkan oleh PKS memancing sedikit penolakan dari PKB.
“Ibaratnya ‘jeruk ketemu jeruk’. Jangan sampai kandidasi Anies ‘di-fait accompli’ oleh PKS,” pungkas Boy. (maulana/hm24)