Medan, MISTAR.ID
Berbagai tempat les ataupun bimbingan belajar (bimbel) hadir untuk membimbing siswa/siswi yang berkeinginan masuk ke perguruan tinggi negeri (PTN) favoritnya. Ganesha Operation (GO) adalah satu dari sekian banyaknya bimbel di Kota Medan.
Kepala Wilayah GO Sumatera Utara, Elbisker Sinaga mengatakan, bimbingan belajar yang dia pimpin kembali meraih 2 rekor MURI. Untuk mendukung proses pembelajaran di era teknologi, pihaknya menghadirkan aplikasi bernama GO Expert yang diperuntukkan bagi siswa dan orang tua siswa, GO Tim untuk tentor (guru).
“Karena teknologi yang kami buat itu teknologi super apps, canggih, bukan hanya materi yang dapat diakses kapan pun dan dimanapun. Terdapat juga fitur presensi, laporan try out, laporan pembayaran bahkan fitur berapa jumlah soal yang sudah dilatih,” ujarnya, kemarin.
Menurutnya, terdapat beberapa formula yang mereka terapkan bernama 3B (belajar, berlatih, bertanding). “Karena alat ukur suksesnya siswa di sekolah ya tentu kalau dia cakap mengerjakan soal ketika dia bertanding ujian,” lanjutnya.
Baca Juga : Penyesuaian Bimbel di Medan Mendidik Pelajar dengan Kurikulum Merdeka
Selain itu, aplikasi yang telah digunakan sejak tahun 2015 ini juga digunakan oleh tentor yang mengajar berbasis teknologi. “Jadi memang untuk pengembangan dan tidak kita jual. Ini merupakan fasilitas. Kami nggak mau seperti tetangga jualan (aplikasi) online, terus karena bagi kami sehebat apapun teknologi penunjang belajar nggak akan bisa hanya teknologi harus tetap muka. Tetap muka yang paling utama interaksi,” jelasnya.
Terpisah, Koordinator SMA Sony Sugema College (SSC) Sumut, Wesley Siagian, menyampaikan pihaknya belum meluncurkan aplikasi walaupun sudah ada rancangan. “Takutnya nanti ganti menteri pendidikan karena kan pelantikan Prabowo, nanti ganti menteri pendidikan ganti kurikulumnya lagi,” katanya.
“Jadi kita tunggu dulu setelah pelantikan. Kalau sudah pelantikan kan minimal dia lima tahun bisa lah dipakai aplikasinya, tapi kalau sekarang kita tunggu kepastian pelantikan menteri pendidikan yang baru lah,” ungkapnya.
Untuk saat ini, lanjut Wesley, SSC menerapkan pembelajaran tatap muka dan online. “Tapi kalau online kebanyakan dia hanya nanya-nanya PR (pekerjaan rumah),” pungkasnya. (susan/hm24)