9.3 C
New York
Friday, October 18, 2024

Melihat Netralitas Ribuan ASN Siantar Jelang Pilkada 2024: Untung atau Rugi?

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 yang damai bukan hanya menjadi tugas penyelenggara dan pemerintah, tetapi juga melahirkan tanggung jawab secara bersama.

Belakangan ini memang tantangan besar itu kerap dialamatkan pada Aparatur Sipil Negara (ASN).

Netralitas seorang ASN menjadi fokus perbincangan yang sensitif di tengah-tengah masyarakat, menggambarkan tolak ukur akan harapan besar dan tentunya terbebas dari intervensi politik praktis. Menjadi simpatisan saja adalah hal yang paling pantang.

Baca juga:Pj Bupati Langkat Tegaskan Netralitas ASN di Pilkada Serentak

“Payah sekarang, gaya foto jari di media sosial (medsos) saja sekarang repot urusannya. Viral pulak,” sebut salah seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) asal Kota Pematangsiantar yang tak bersedia dituliskan namanya kepada mistar.id, Jumat (18/10/24).

Ibu 3 anak, itu mengaku bertambahnya tahun, pesta demokrasi semakin ramai dan seru. Di era digital, kata dia, seminimal mungkin untuk jangan coba-coba bermain serta terlibat dalam ‘jurang gelap’. Perlu kedisiplinan hati dan tindakan dalam memilih.

“Pilihan itu mungkin cuma 2. Hitam putih, panjang tinggi, merugikan atau menguntungkan,” tegasnya melempar senyuman.

“Tetaplah menjunjung tinggi netralitas berdasarkan ketentuan perundang-undangan. Apalagi sampai terbukti, malu kita di zaman sekarang ini,” sambungnya.

Baca juga:Pj Bupati Batu Bara Terbitkan Imbauan Netralitas ASN pada Pilkada 2024

Salah seorang pensiunan PNS lainnya menyampaikan, ASN harus netral serta untuk tidak terlibat dalam kegiatan politik yang bertentangan dengan tugas utamanya sebagai pelayan masyarakat. “ASN itu digaji, bahkan sampai masa tuanya,” ucapnya.

Menurutnya, ASN bekerja secara independen, dengan atas dasar kepentingan negara dan masyarakat. Disebutkan, maka otomatis tidak terlibat dari segala suasana perpolitikan. Apalagi berpihak pada salah satu pasangan calon (paslon).

“Dari berbagai kasus yang terlihat di media-media, alasan salah satunya mungkin karena rasa sayangnya sama pimpinannya atau mantan pimpinannya dahulu. Lalu muncul dorongan dari dalam lubuk hati,” tandas pensiunan PNS asal Provinsi Sumatera Utara (Sumut) itu.

Sementara itu, salah seorang warga, Fernando mengatakan integritas seorang ASN merupakan sikap yang utama dalam menebarkan contoh pada masyarakat luas. Walau bersikap netral, kata pria yang tinggal di Kecamatan Siantar Utara itu, ASN tetap memiliki hak pilih di bilik suara pada 27 November 2024 mendatang.

Baca juga:Pjs Wali Kota Tanjungbalai Ingatkan Netralitas ASN di Pilkada 2024

Pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM), Timbul Hamonangan Simanjuntak menyebut ASN di lingkup Pemko Pematangsiantar yang pensiun di tahun ini sebanyak 150 orang. Data itu per 1 Oktober 2024.

“Jumlah ASN Pemko, yakni 4.172 PNS dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) sebanyak 697 orang,” jelas singkatnya melalui pesan WhatsApp (WA). (jonatan/hm16)

Related Articles

Latest Articles