14.9 C
New York
Tuesday, September 3, 2024

Dinamika Pilkada Medan, Guru Besar UHN: Semua Kandidat Punya Peluang Sama

Medan, MISTAR.ID

Pengamat Politik, Prof Marlan Hutahaean menilai bahwa Pilkada Serentak 2024 yang baru diadakan pertama kali di Indonesia ini akan lebih berdinamika, berbeda dengan Pilkada yang terpisah sebelum-sebelumnya.

“Pilkada serentak, artinya setiap daerah fokus ke daerah masing-masing. Jadi beda kalau Pilkada yang terpisah selama ini, bisa saja pengurus-pengurus atau mesin partai dari daerah lain itu bisa ikut serta mempengaruhi,” ujarnya saat ditemui di Kampus Pasca Sarjana Nommensen, Kecamatan Medan Timur, Selasa (3/9/24) sore.

Kemudian diketahui bahwa Pilkada Medan ini tidak ada incumbent, karena Wali Kota Bobby Nasution maju menjadi calon gubernur dan wakilnya Aulia Rachman gagal maju karena tidak mendapat perahu.

Baca juga: Langkah Politik Zahir Terhenti Menjelang Subuh, Kini Ditahan Polda Sumut

“Aulia seperti di-prank, yang tadinya sudah dapat kendaraan dari PSI, Demokrat, dan PKS, tapi tiba-tiba di last minute berputar itu roda. Sehingga wakil wali kota itu tidak dapat perahu,” sebutnya.

Padahal, Aulia sudah pindah dari Gerindra ke PSI. Dengan situasi seperti ini, Marlan melihat bahwa karena hal ini muncul wajah-wajah baru sebagai kandidat calon walikota dan wakil wali kota Medan. Ada yang bekas dari anggota legislatif di DPR atau DPRD provinsi, ada yang dari akademisi, dan juga pengusaha.

“Artinya semua masih memiliki peluang yang sama untuk memenangkan pemilihan walikota. Hanya saja bagaimana posisi pemerintah dalam hal ini. Kalau kita lihat paslon Rco-Zaki didukung oleh banyak partai. Mereka memiliki 31 kursi DPRD dari jumlah total 50,” lanjutnya.

Baca juga: Politik Uang dan Kampanye Hitam Potensi Kerawanan di Pilkada Pematangsiantar

Menurutnya, walaupun dikatakan hal itu tidak koheren pada pemilihan walikota. Tapi faktanya, dalam koalisi tersebut ada Gerindra yang notabene ketumnya sudah terpilih menjadi presiden berikutnya.

Related Articles

Latest Articles