Ia menampik kemungkinan pindah koalisi jika Anies tidak memilih AHY sebagai cawapres dan menyatakan bahwa keputusan akhir akan ditentukan rakyat.
Pilih dari Nahdlatul Ulama
Sementara itu, Ketua Pemenangan Pemilu Partai Nasdem, Effendy Choirie atau Gus Choi, sebelumnya telah mendorong Anies untuk memilih cawapres dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU) dengan tujuan menutupi kelemahan Anies di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Sekarang, Gus Choi menyebut Gubernur Jawa Tengah Khofifah Indar Parawansa dan Zannuba Ariffah Chafsoh atau Yenny Wahid sebagai calon potensial pendamping Anies pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
Kedua nama tersebut dianggap memiliki latar belakang pluralis dan berbasis Islam kultural, yang dianggap cocok untuk Indonesia.
Baca Juga: Tiba di Medan, Surya Paloh Serahkan Kepada Anies Baswedan untuk Menentukan Cawapres
Gus Choi juga menegaskan bahwa institusi Nahdlatul Ulama (NU) tidak boleh terlibat dalam politik praktis. Tugas utamanya adalah di bidang dakwah, pendidikan, sosial dan ekonomi.
“Bagi warga NU yang berkecimpung di dunia politik, diberikan sembilan pokok pedoman berpolitik, antara lain boleh menjadi calon partai politik mana pun dan di mana pun, namun harus berpolitik dengan akhlak dan berorientasi pada kemaslahatan bangsa dan negara,” ujar Gus Choi.
Gus Choi menambahkan bahwa segala kemungkinan masih terbuka, mengingat pendaftaran pasangan calon presiden dan cawapres akan dilakukan dalam waktu yang masih lama. (Rep/hm22)
