15.2 C
New York
Wednesday, May 15, 2024

Civitas Academica Unesa Soroti Netralitas Aparat di Pemilu 2024

Surabaya, MISTAR.ID

Gelombang sikap dari civitas academica sejumlah kampus di Indonesia terkait penyelenggaraan negara dan gelaran Pemilu 2024 terus dikumandangkan. Kali ini, giliran civitas academica Universitas Negeri Surabaya (Unesa) yang menyatakan sikap.

Para guru besar dan alumni Universitas Negeri Surabaya (Unesa) menyampaikan sikap tentang demokrasi Indonesia belakangan ini, serta menyoroti netralitas aparat.

Pernyataan sikap itu dibacakan oleh Guru Besar Ilmu Bahasa dan Sastra Indonesia, Profesor Setya Yuwana.

Baca juga: Protes Civitas Akademika Bagi Jokowi di Kampus Semakin Meluas

“Setidaknya ada enam poin pernyataan sikap guru besar civitas academica dan alumni Unesa untuk mengawal demokrasi dan menjaga NKRI,” kata Setya dalam pembacaan sikap di Lab Merdeka Belajar, Unesa, Surabaya, Jawa Timur, Senin (5/2/24), seperti dikutip CNN Indonesia.

Pertama, civitas academica Unesa mendorong semua pihak untuk menjaga kebersamaan dan suasana kondusif demi terwujudnya demokrasi yang sehat, berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Kedua, civitas academica Unesa mendorong semua elemen bangsa memberikan teladan yang benar dengan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi, kelompok, dan golongan untuk suksesnya pemilihan umum 2024.

Ketiga, mendorong aparat sipil negara, pejabat negara, pemerintah, TNI, dan Polri untuk menjaga netralitas dan tidak memihak dalam pemilihan umum 2024.

Baca juga: Debat Pilpres Terakhir Minim Serangan, Namun Lebih Konkret

Keempat, mendorong semua pihak untuk menghargai kebebasan akademik sebagai bagian dari otonomi kampus yang konstitusional tanpa ada kecenderungan kepentingan politik, tetapi semata-mata untuk kepentingan peradaban dan nilai-nilai demokrasi.

Kelima, mereka mengajak seluruh elemen bangsa untuk memberikan edukasi dan literasi politik kepada masyarakat, agar terhindar dari informasi hoaks dan ujaran kebencian.

Semua ini, mereka tegaskan, demi terwujudnya pemilihan umum 2024 yang jujur, adil, aman, dan damai.

Keenam, mereka mengajak seluruh warga negara yang memiliki hak pilih untuk tidak golput, memilih sesuai hati nurani, dan menghargai perbedaan pilihan.

Sebelumnya, sejumlah akademisi Universitas Gadjah Mada menyampaikan Petisi Bulaksumur sebagai bentuk keprihatinan terhadap dinamika perpolitikan nasional dan pelanggaran prinsip demokrasi menjelang pemilu 2024 pada 31 Januari 2024 lalu.

Petisi serupa juga disampaikan civitas academica Universitas Padjajaran (Unpad), Universitas Indonesia (UI), Universitas Islam Indonesia (UII) dan Universitas Muhammadiyah (UMY) Surabaya. (mtr/hm22)

Related Articles

Latest Articles