16.8 C
New York
Thursday, May 16, 2024

Caleg Siantar: Cost Politik Mahal, yang Berduit Menang

Pematang Siantar, MISTAR.ID

Bukan rahasia umum lagi, biaya politik dalam pemilihan Calon Legislatif (Caleg) memang tergolong sangat tinggi. Seperti di Kota Pematang Siantar, cost politik untuk duduk menjadi anggota DPRD itu, harus mempersiapkan modal sekitar Rp1-2 Miliar.

Hal tersebut dihitung dari hasil investigasi, dimana harga per suara di Kota Pematang Siantar untuk Pemilu mendatang berkisar Rp250.000,- sampai Rp300.000,-.

Namun, tidak sedikit calon legislatif yang ikut dalam pesta demokrasi hanya bermodalkan visi-misi, janji dan hal lainnya, untuk menggaet partisipasi dari masyarakat Siantar, tanpa mengandalkan uang.

Seperti Bakal Calon Legislatif dari Partai Hanura yang akan bertarung di Dapil III, Ida Halanita Damanik. Dia mengatakan, dirinya tidak mengandalkan uang untuk meraup suara dari masyarakat.

Dirinya lebih mengandalkan respon cepat untuk membantu masyarakat di kala terkena masalah dalam kehidupannya. Mengandalkan hal tersebut, dirinya siap membantu masyarakat dan memampangkan nomor hp miliknya di brosur kampanyenya.

Baca Juga : Wakil Ketua DPRD Nasib Simbolon Bantah Pernyataan Money Politik

Soal politik dengan biaya besar, Menurut Ida hal tersebut memang bukan rahasia umum lagi. Bahkan, money politik sudah menjadi hal lumrah seperti budaya saat pesta demokrasi berlangsung.

Bukan menyalahkan masyarakat, menurut Ida fenomena ini juga terjadi akibat sosial ekonomi masyarakat yang masih tergolong rendah, sehingga kebutuhan instan sangat laku, dan menjadi incaran masyarakat.

Dia juga mengakui, penentu kemenangan dalam pemilihan calon legislatif adalah berapa banyak uang yang dimiliki caleg tersebut. Dimana, popularitas tidak terlalu berpengaruh terhadap hasil perolehan suara.

Dirinya juga menyoroti dan menyayangkan sikap penyelenggara, dimana praktik money politik yang begitu tampak seperti dibiarkan saja. Hal itu membuat jual beli suara tidak akan hilang dari sakralnya pesta demokrasi.

Ida Damanik juga mengingatkan bahwa jual beli suara ini akan berdampak terhadap kinerja caleg yang menang nantinya. Caleg yang menang akan merasa tidak peduli karena telah membayar suara rakyat, dan hanya berfokus untuk mengembalikan uang politiknya saat pemilihan.

“Yah seperti itu, uang masih jadi penentu kemenangan,” ucapnya.

Ida Damanik yang sudah ikut ke dua kalinya dalam pesta demokrasi sebagai Calon Legislatif Kota Pematang Siantar, memang tidak menyalahkan caleg yang bermodal banyak.

Related Articles

Latest Articles