Jakarta, MISTAR.ID
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI mendapat laporan soal pengiriman logistik Pemilu 2024 tanpa pengawalan dari kepolisian. Di mana logistik Pemilu itu cuma diantar satu orang sopir dan truknya sempat ditinggal.
Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja mengatakan, sopir terpaksa meninggalkan truk untuk mencari alamat tempat menurunkan logistik. Namun, ia tidak menjelaskan secara gamblang pengirim logistik yang dimaksud hendak dituju kemana.
“Ada salah satu laporan ini baru saja, satu laporan ini ada pengiriman logistik KPU tidak ada pengawal sama sekali,” katanya, Rabu (27/12/23).
Menurutnya, hal seperti ini bisa menimbulkan masalah dalam proses penyelenggaraan Pemilu 2024.
“Walaupun itu bukan surat suara logistiknya, tapi hal tersebut menandakan akan terjadi permasalahan jika teman-teman KPU tidak terbuka. Apalagi tidak menghubungi aparat keamanan tempat untuk kemudian mengawal distribusi logistik KPU, logistik teman-teman KPPS. Ini yang patut kami khawatirkan ke depan,”terangnya.
Baca juga:Â Pembatasan Solar Berdampak pada Pengiriman Logistik
Bagja juga membahas soal potensi bencana alam yang memungkin terjadi. Dirinya pun meminta KPU agar memperhatikan lokasi gudang penyimpanan logistik Pemilu 2024.
“Tolong juga diperhatikan gudang-gudang penyimpanan logistik. Jangan sampai kemudian daerah yang rawan banjir. Ini sudah kami sampaikan juga sebagai bentuk peringatan buat teman-teman KPU. Jadi tolong diperhatikan yang seperti ini, kami takutkan jika ada banjir kemudian terjadi kerusakan dan lain sebagainya,” jelasnya.
Bagja pun mengimbau KPU RI untuk memberitahukan jadwal pengiriman distribusi logistik baik kepada KPU setempat, Bawaslu, maupun aparat keamanan setempat. Jika ada pemberitahuan kepada polisi, ia yakin logistik pasti dikawal.
“Saya yakin teman-teman polisi itu sangat terbuka dalam membantu pengawalan pendistribusian logistik KPU. Dan inilah yang kami sayangkan terjadi. Ini baru satu kejadian yang kami cuplik ya, belum tempat yang lain, dan itu dekat dengan DKI,” ucapnya.(detik/hm17)
