18.8 C
New York
Sunday, May 26, 2024

Analisis Khusus Media Asing Singgung Kebijakan Prabowo Jika Terpilih Presiden

Jakarta, MISTAR.ID

Media asing Channel News Asia (CNA) kembali menyoroti Pemilihan Presiden (Pilpres) tahun 2024 mendatang.

Dalam analisis khususnya, media dari Singapura itu menyinggung Calon Presiden (Capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto. Artikel spesial dibuat dengan judul ’Analysis: Indonesian presidential frontrunner Prabowo strikes China-friendly tone, but knows Jakarta still needs Washington’.

Rubrik itu menilik bagaimana kebijakan luar negeri Ketua Umum (Ketum) Partai Gerindra ini kedepan jika terpilih sebagai Presiden. Termasuk apakah China akan masih menguasai dan letaknya dengan Amerika Serikat (AS).

Baca juga:Survei ICRC, Prabowo-Gibran Unggul dan Pilpres Diprediksi 2 Putaran

CNA memberitakan macam mana Prabowo menyampaikan nada bersahabat dengan Negeri Tirai Bambu tersebut di sebuah forum minggu lalu. Walaupun Prabowo menegaskan, Indonesia tak akan bergabung dengan blok kekuatan manapun apabila dirinya memenangkan Pemilu tahun depan.

“Saya mengagumi dan mengakui kesusksesan para pemimpin China dalam mengatasi kemiskinan. Para pemimpin China meraih sesuatu yang sangat langka dalam sejarah manusia,” kutip media itu memuat pernyataan Prabowo di sebuah acara lembaga lokal Center for Strategic and International Studies (CSIS) Senin pekan lalu, seperti dilansir, Rabu (22/11/23).

Hal itu pun dicermati oleh media tersebut dengan mengutip beberapa pakar. Di satu sisi Prabowo disebutkan masih akan bermitra dengan Tiongkok jika terpilih menjadi Presiden.

“Saya beranggapan menarik penanaman modal (China) mungkin masih sebagai prioritasnya,” sebut pakar hubungan internasional dari CSIS, Lina Alexandra.

Namun Prabowo dalam analisis itu, disebutkan tidak bakal berpaling dari saingan China, AS. Apalagi Negara Paman Sam itu masih sebagai mitra utama bagi Indonesia, khususnya di sektor pertahanan.

Baca juga:Saat Kampanye, AHY Akan Dampingi Prabowo di Panggung

“Sebagai eks jenderal,  Prabowo juga sangat tertarik, dari sudut pandang militer, untuk menerima lebih banyak kegunaan dari AS, dalam hal pasokan,” kata Lina masih dikutip media itu.

CNA menjelaskan fakta bagaimana Prabowo memang beriringan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Disebutakan bagaimana Indonesia meneken perjanjian kerja sama pertahanan baru dengan AS, pada minggu lalu, ketika Jokowi berkunjung.

Media itu pun menulis bahwa kemungkinan besar Menteri Pertahanan (Menhan) tersebut tidak akan merombak kebijakan luar negeri Indonesia secara signifikan. Pakar lain juga dimuat dalam menyokong argumentasi itu.

“Saya percaya Prabowo tahu bahwa AS masih penting. Itu masih nomor satu. Jadi, dia tidak akan ketinggalan apabila terpilih,” mengutip pakar hubungan internasional Asra Virgianita dari Universitas Indonesia (UI).

Baca juga:Raih Kemenangan Prabowo-Gibran, PSI Sumut Andalkan Influencer

Pilpres bakal berlangsung 14 Februari. Prabowo maju Capres dengan menggandeng putra Jokowi, Gibran Rakabuming Raka menjadi Cawapres. (cnbc/hm16)

 

Related Articles

Latest Articles