Pria Asal Simalungun Tewas Saat Pijat Refleksi
![journalist-avatar-top](/_next/image?url=%2Fimages%2Fdefault-avatar.png&w=64&q=75)
![pria_asal_simalungun_tewas_saat_pijat_refleksi](/_next/image?url=https%3A%2F%2Ffiles-manager.mistar.id%2Fuploads%2FMISTAR%2F09-02-2025%2Fpria_asal_simalungun_tewas_saat_pijat_refleksi_2025-02-09_15-35-28_580.jpg&w=1920&q=75)
Pria Asal Simalungun Tewas saat Pijat Refleksi. (f: ist/mistar)
Pematangsiantar, MISTAR.ID
Nasib nahas dialami pria asal Simalungun setelah ditemukan meninggal dunia saat kusuk terapi di Angel Refleksi yang terletak di jalan Sangnawaluh, Kelurahan Siopat Suhu, Kecamatan Siantar Timur, Kota Pematangsiantar, Sabtu (8/2/25).
Pria berinisial JS (57) warga Kecamatan Silou Kahean, Kabupaten Simalungun itu mengeluh merasakan sesak didadanya.
Kapolsek Siantar Timur Iptu Edy J.J Manalu menjelaskan sesuai keterangan saksi-saksi bahwa korban (JS-red) sudah beberapa kali terapi di Angel Refleksi tersebut.
"Pada hari Sabtu (8/2/25) sore korban mengendarai sepeda motor datang ke Angel dengan keluhan kaki sakit. Lalu korban dibawa terafis ke lantai dua dan sebelum naik ke lantai dua, korban membeli minuman botol dari kasir Angel refleksi," ujar Edy, Minggu (9/2/25).
Lanjutnya, sesampainya di lantai dua, korban memakai celana pendek yang telah disediakan terafis
"Saat lagi dikusuk, korban mengeluh merasakan sesak didadanya sehingga terafis menyarankan agar korban untuk beristirahat saja terlebih dahulu. Tidak berapa lama korban mulai merasakan sakit yang lebih parah. Mengetahui itu terafis memanggil temannya," ucap Edy.
Ia menambahkan melihat kondisi korban mulai melemah maka seorang terafis langsung memesan ojek online dan membawa korban ke Rumah Sakit (RS) Vita Insani Jalan Merdeka, Kota Pematangsiantar.
Setelah tiba di ruangan IGD rumah sakit, dokter jaga menyatakan bahwa korban sudah meninggal dunia.
Sementara itu, anak korban mewakili keluarga membuat surat pernyataan dilengkapi materai untuk tidak dilakukan autopsi terhadap jenazah korban. Menurut keluarga, korban memiliki riwayat penyakit diabetes dan asam urat.
"Anak korban berkeyakinan korban meninggal karena penyakit yang diderita dan sudah membuat surat pernyataan tidak dilakukan autopsi. Jenazah korban sudah diserahkan ke keluarga,” kata Edy. (abdi/hm20)
PREVIOUS ARTICLE
DPRD Medan Imbau Masyarakat Urus Adminduk![journalist-avatar-bottom](/_next/image?url=%2Fimages%2Fdefault-avatar.png&w=256&q=75)