Petani Naga Saribu Keluhkan Pencurian Cabai di Tengah Turunnya Harga
![journalist-avatar-top](/_next/image?url=https%3A%2F%2Ffiles-manager.mistar.online%2Fuploads%2FMISTAR%2Femployee%2F20250122T084319148Z.jpg&w=64&q=75)
![petani_naga_saribu_keluhkan_pencurian_cabai_di_tengah_turunnya_harga](/_next/image?url=https%3A%2F%2Ffiles-manager.mistar.id%2Fuploads%2FMISTAR%2F09-02-2025%2Fpetani_naga_saribu_keluhkan_pencurian_cabai_di_tengah_turunnya_harga_2025-02-09_11-12-58_5823.jpg&w=1920&q=75)
Sisa tanaman cabai milik Newi Sitanggang yang dicuri. (f: ist/mistar)
Simalungun, MISTAR.ID
Seorang petani cabai di Nagori Naga Saribu, Kecamatan Pamatang Silima Huta, mengeluhkan kehilangan hasil panennya akibat pencurian. Kejadian ini semakin memperparah kerugian yang dialami petani, mengingat harga cabai merah dalam sepekan terakhir turun dari Rp68.000 per kilogram menjadi Rp48.000 hingga Rp50.000 per kilogram di Pasar Dwikora, Pematangsiantar.
Newi Sitanggang, salah satu warga yang terkena dampak pencurian tersebut, mengungkapkan kekesalannya. Ia menyebut kejadian itu merugikan keluarganya, terutama orang tuanya yang mengandalkan hasil panen untuk memenuhi kebutuhan hidup.
"Dua hari lalu, mungkin banyak yang diambil, karena hampir semua cabai merah di batangnya hilang," ujarnya, Minggu (9/2/25).
Newi menduga pencurian dilakukan pada malam hari, mengingat harga cabai yang masih tergolong tinggi meski mengalami penurunan. "Cabainya hilang dari batang pangkalnya, mungkin diambil saat malam. Enggak tahu berapa banyak yang diambil, tapi caranya rapi, enggak ada batang pohon yang patah," tambahnya.
Ia juga menyoroti maraknya pencurian cabai di desanya. Bahkan, belum lama ini seorang anak SMP dari kampungnya sendiri ketahuan mencuri cabai. Kasus itu ditangani oleh Pangulu (kepala desa) dengan memberikan sanksi sosial, yakni meminta pelaku meminta maaf secara terbuka kepada seluruh warga.
"Kemarin ada anak SMP dari kampung ini ketahuan nyuri cabai. Pangulu kasih sanksi dengan menyuruhnya minta maaf dari rumah ke rumah," ungkapnya.
Newi berharap tidak ada lagi korban pencurian cabai seperti yang dialaminya. "Sekarang orang seperti enggak ada takutnya lagi," pungkasnya.
Jika kejadian serupa terus berulang, para petani khawatir akan merugi. Warga berharap ada tindakan tegas dari aparat desa maupun kepolisian untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali. (indra/hm24)
PREVIOUS ARTICLE
Empat Pelaku Tawuran Dua Lokasi di Belawan Disergap Tim Macan![journalist-avatar-bottom](/_next/image?url=https%3A%2F%2Ffiles-manager.mistar.online%2Fuploads%2FMISTAR%2Femployee%2F20250122T084319148Z.jpg&w=256&q=75)