Tuesday, January 21, 2025
logo-mistar
Union
PERISTIWA

Isu Maraknya Begal di Medan Beredar di WA, Banyak Ternyata Hoaks

journalist-avatar-top
By
Thursday, July 13, 2023 14:57
8
isu_maraknya_begal_di_medan_beredar_di_wa_banyak_ternyata_hoaks

isu maraknya begal di medan beredar di wa banyak ternyata hoaks

Indocafe

Medan, MISTAR. ID

Akhir-akhir ini, banyak berita hoaks atau rumor yang tidak jelas asal usulnya, namun banyak beredar melalui pesan WhatsApp (WA) grup atau pribadi, khususnya di Kota Medan tentang maraknya aksi begal.

Seperti yang diketahui dalam beberapa hari ini, banyak berseliweran berita hoaks di media sosial (medsos), terutama grup WA. Meski tidak diketahui sama sekali kejelasan sumber beritanya, namun banyak orang dengan gampang menyebarkan begitu saja tanpa memikirkan dampaknya.

Teranyar, adalah peristiwa  kecelakaan lalu lintas (laka lantas) yang tidak diketahui pasti nama korbannya, disebutkan terjadi di sekitar Jalan Asia depan kantor Mega Mas, Kecamatan Medan Area, Kota Medan, pada Rabu (12/7/23).

Baca juga: Dirut PUD Pasar Medan Apresiasi Tindakan Terukur pada Pelaku Begal Pedagang Sayur

Informasi beredar di banyak grup WA, dengan keterangan yang bersangkutan merupakan korban perampokan oleh sekelompok oknum begal Kota Medan. Wajar saja, mendengar hal itu, banyak masyarakat semakin merasakan trauma dan takut kian maraknya aksi begal.

Setelah dikonfirmasi kepada Kapolsek Medan Area, Kompol Ali Irsan Hasibuan, peristiwa yang terjadi di Jalan Asia kemarin malam bukan aksi begal. Namun peristiwa itu murni masalah laka lantas.

“Sampai saat ini kami masih tetap menyelidiki kasus tersebut,” sebut Irsan saat dikonfirmasi mistar.id via chat WA, pada Kamis (13/7/23).

Baca juga: KontraS Sumut Menentang Bobby Nasution Soal Pernyataan Tembak Mati Pelaku Begal

Irsan juga mengimbau, agar masyarakat tidak gampang percaya terhadap isu-isu yang memang tidak jelas kebenarannya. Meskipun begitu, masyarakat tetap diminta agar senantiasa waspada.

“Kami imbau kepada masyarakat, demi terjaganya keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di wilayah kita masing-masing, agar tidak melakukan tindakan yang membuat warga lain resah dengan mengirim pesan berantai yang tak jelas kebenarannya,” tutupnya. (saferius/hm16)

 

journalist-avatar-bottomRedaktur Jansen Siahaan