19.7 C
New York
Saturday, September 28, 2024

Waspada! Mikro Droplet Covid-19 Menyebar di Udara dan Tahan Lama

Jakarta, MISTAR.ID

Cara penyebaran Virus Covid-19 terus berkembang. Kali ini, berdasarkan informasi yang disampaikan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), virus Corona bisa menular melalui mikro droplet yang bisa berada di udara dalam waktu yang relatif lama, terutama di ruangan yang sirkulasi udaranya buruk.

Untuk itu, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 terus menekankan pentingnya agar masyarakat mengenakan masker untuk mencegah penularan virus Corona tipe baru.

“Dari pemberitaan WHO, diyakini penularan virus dapat terjadi melalui droplet. Yang jadi masalah adalah mikro droplet, yang bisa berada di udara yang relatif lama, apalagi di ruangan yang ventilasinya tidak maksimal,” kata Juru Bicara Pemerintah khusus Covid-19 Achmad Yurianto, Minggu (12/7/20).

Baca Juga:Cegah Krisis Global, WHO Buat Tinjauan Penanganan Pandemi

Untuk itu, Yuri menekankan pentingnya agar masyarakat selalu mengenakan masker dan bukan hanya mengenakan pelindung wajah (facesiheld) saja untuk mencegah penularan melalui mikro droplet, yang harus diwaspadai.

“Penggunaan masker mutlak harus dilakukan, bukan face shield, lebih baik memang bisa ditambah face shield. Tapi kalau face shield saja tidak memberikan perlindungan yang maksimal,” katanya.

Belum lama ini WHO memberi panduan baru terkait penyebaran corona (Covid-19). Hal ini dilakukan untuk menanggapi laporan dari para peneliti awal pekan ini yang menegaskan bahwa Covid-19 menyebar dari udara.

Baca Juga:WHO: Tak Mungkin Corona Hilang dalam Waktu Dekat

WHO mengakui ada bukti penularan lewat udara, dalam ruang dengan ventilasi yang buruk. Namun menegaskan perlu ada riset lebih lanjut.

Dalam panduan transmisi terbarunya, WHO setuju bahwa beberapa laporan yang berkaitan dengan kondisi ramai di dalam ruangan memungkinkan adanya transmisi. Misalnya dalam ruangan di mana latihan paduan suara dilakukan, di restoran atau di kelas kebugaran. Namun, WHO mengatakan lebih banyak penelitian harus dibuat.

“Sangat dibutuhkan untuk menyelidiki kejadian seperti itu dan menilai signifikansi mereka untuk transmisi COVID-19,” kata lembaga itu dikutip Reuters.(cnbcindonesia/hm01)

Related Articles

Latest Articles