18.6 C
New York
Monday, April 29, 2024

Terget Jokowi Meleset, Jumlah Kasus Corona di Mei 2020 Meningkat

Jakarta, MISTAR.ID
Keinginan Jokowi bahwa target pemerintah pusat tentang kasus positif virus corona (Covid-19) di Indonesia mengalami penurunan pada Mei 2020, dan target itu harus tercapai dengan cara apapun, ternyata masih belum bisa terealisasi.

Menurut Ahli Epidemiologi Universitas Indonesia, Pandu Riono, tren penyebaran kasus positif Covid-19 masih mengalami peningkatan jika dilihat secara nasional hingga saat ini. “Kasus positif Covid-19) Kalau secara nasional itu masih naik turun (fluktuatif), tapi rata-rata masih naik,” kata Pandu Minggu (31/5/20).

Mengacu pada laporan harian Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, kasus positif virus corona di Indonesia masih terus bertambah hingga 31 Mei. Jumlahnya pun ratusan.

Total kasus positif per 31 Mei mencapai 26.473 orang, bertambah 700 dari hari sebelumnya. Dari jumlah tersebut, sebanyak 7.408 di antaranya telah sembuh dan 1.613 pasien meninggal dunia.

Pada bulan Mei pula, peningkatan kasus sempat melambung hingga 973 orang pada 21 Mei dan 949 orang pada 23 Mei. Sementara, jumlah masyarakat yang terkena virus corona pada akhir April 2020 tembus 10.118 orang.

Baca Juga:UPDATE Covid-19 di Indonesia 27 Mei, Tambah 686 Total 23.851

Dengan demikian, jika dihitung, jumlah penambahan kasus dari April sampai Mei 2020 mencapai 16.355 orang.

Pandu beranggapan bahwa peningkatan kasus itu belum dapat memberikan gambaran kinerja penanganan Covid-19 secara utuh di Indonesia. Pasalnya, jumlah pengujian spesimen virus ini pun fluktuatif.

Misalnya, pada 19 Mei, sebanyak 12.276 spesimen berhasil diuji lewat pengujian di seluruh lab di Indonesia. Namun, jumlah tersebut menurun pada 20 Mei yakni, sebanyak 8.947 spesimen, kemudian 8.092 spesimen pada 21 Mei, lalu 9.359 spesimen pada 22 Mei.

Angka kembali meningkat dan berhasil melampaui target Jokowi, yakni sebanyak 10.617 spesimen pada 23 Mei dan 11.013 spesimen pada 24 Mei. Kemudian, kembali anjlok pada 25 Mei dengan hanya pemeriksaan terhadap 4.741 spesimen.

“Kalau dilihat masih fluktuatif. Sudah meningkat sih, tapi masih ada keterlambatan,” kata Pandu.(cnnindonesia/hm10)

Related Articles

Latest Articles