20.5 C
New York
Friday, May 10, 2024

Pelecehan Putri Candrawathi, Kuat Ma’ruf dan Susi Sama-sama Tak Tahu

Jakarta, MISTAR.ID

Kasus pelecehan seksual terhadap Putri Chandarawati yang disebut sebut sebagai pemicu terjadinya pembunuhan terhadap Brigadir Josua hingga kini belum terbukti. Dua saksi yakni Kuat Ma’ruf dan ART Susi nyatanya tidak mengetahui adanya pelecehan tersebut.

Pengacara Kuat Ma’ruf, Irwan Irawan, mengatakan kliennya tidak tahu soal dugaan pelecehan seksual yang dialami istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi. Selain Ma’ruf, ART Ferdy Sambo bernama Susi mengaku tak tahu tentang pelecehan itu.

Irwan mengatakan Kuat sudah pernah mencoba melakukan klarifikasi soal dugaan pelecehan tersebut ke Brigadir N Yosua Hutabarat. Dia mengatakan Kuat hanya mendapati Putri Candrawathi tergeletak di dekat kamar mandi.

Baca juga:Istri Sambo Bakal Dipolisikan Terkait Laporan Palsu

“Tidak sama sekali tahu (pelecehan seksual), dia tidak tahu, dia hanya mendapatkan Ibu (Putri Candrawathi) di depan kamar mandi tergeletak dekat pakaian cuci,” ujar Irwan seusai sidang di PN Jaksel, Rabu (9/11/22).

Irwan menyebutkan Kuat sudah pernah bertanya soal dugaan pelecehan Putri ke Brigadir Yosua, tapi gagal. Dia menyebut Kuat dua kali hendak bertanya ke Yosua.

“Jadi dua kali pertemuan, dua kali si Jo (Yosua) mau menjelaskan, dua kali didatangi sama Kuat, dua kali juga dia meninggalkan tempat. Jadi tidak sempat ada pembicaraan terkait penjelasan apa yang sebenarnya terjadi, tidak ada,” katanya.

“Kuat ini mendengar ketika Yosua mau naik menjelaskan, kemudian tadi mendatangi Kuat Ma’ruf, pergi lagi si Yosua ini. Terulang lagi peristiwa yang sama, mau datang lagi Yosua sambil menangis kan mau menjelaskan sesuatu, tapi ketika didekati Kuat dia meninggalkan tempat lagi, dalam artian dia pergi gitu,” imbuhnya.

Baca juga:

Susi Juga Ngaku Tak Tahu
Susi juga mengaku tak tahu ada tidaknya pelecehan seksual terhadap Putri Candrawathi. Hal itu diketahui saat Susi dicecar oleh jaksa penuntut umum dalam sidang pembunuhan Yosua dengan terdakwa Kuat dan Bripka Ricky di PN Jaksel, Rabu (9/11/22).

“Nah, satu saja, ini silakan bicara ya, untuk di Magelang sendiri, ada tidak tindakan pelecehan itu, terhadap Ibu PC? Kalau tidak ya tidak, kalau tidak tahu, ya tidak tahu,” tanya jaksa.

“Kalau saya, tidak tahu. Tidak tahu,” jawab Susi.

Jaksa kembali bertanya kepada Susi apakah betul tidak tahu terkait dugaan pelecehan terhadap Putri Candrawathi. Susi tetap mengaku tidak tahu.

“Berarti Saudara tidak tahu apakah ada pelecehan atau tidak?” tanya jaksa.

“Tidak tahu,” jawab Susi.

Baca juga:Kuasa Hukum Keluarga Brigadir J: Utamakan Kasus Pembunuhan Berencana!

Kasus Pembunuhan Yosua
Sebagai informasi, Brigadir Yosua tewas ditembak di rumah dinas Ferdy Sambo, Kompleks Duren Tiga, Jakarta Selatan, Jumat (8/7). Yosua awalnya disebut tewas dalam peristiwa tembak menembak dengan Bharada Richard Eliezer yang dipicu dugaan pelecehan terhadap Putri Candrawathi.

Belakangan, terungkap tak ada pelecehan yang terjadi di rumah dinas Sambo di Duren Tiga. Sementara dalam persidangan Eliezer, Susi yang dihadirkan menjadi saksi sempat bercerita tentang peristiwa Yosua hampir mengangkat tubuh Putri Candrawathi di rumah Sambo di Magelang pada 4 Juli 2022.

Susi mengatakan Yosua tak jadi mengangkat tubuh Putri karena dilarang Kuat Ma’ruf. Dia tak menjelaskan detail penyebab Yosua hendak mengangkat tubuh Putri.

Selain itu, ada kesaksian Susi yang menyebut Putri tergeletak di kamar mandi lantai 2 rumah Magelang pada 7 Juli. Peristiwa itu disebut terjadi malam hari. Susi juga mengklaim Kuat melarang Yosua untuk naik ke lantai 2 rumah tersebut saat itu. (detik/hm06)

Related Articles

Latest Articles