22.5 C
New York
Tuesday, July 2, 2024

Menko Polhukam Kantongi Sosok Peretas PDNS

Jakarta, MISTAR.ID

Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam),  Hadi Tjahjanto telah mengantongi sosok yang membuat Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) diretas oleh ransomware.

Ini disebut Hadi pasca menggelar rapat koordinasi (rakor) bersama Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo), Budi Arie Setiadi dan Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Hinca Siburian, serta Direktur Utama (Dirut) PT Telkom, Ririek Adriansyah di kantornya, pada Senin (1/7/24).

Disebutkan, sosok penyebabnya sering kali memakai password terkait. Itu menurutnya, membuat masalah tersebut muncul.

Baca juga:Muhammadiyah Klaim Korban Serangan Siber PDNS, Layanan Tersandera

“Dari hasil forensik pun kami telah dapat mengetahui bahwa siapa yang user, yang sering memakai password-nya dan akhirnya terjadi permasalahan-permasalahan begitu serius ini,” kata Hadi.

Lanjutnya, PDNS 2 nantinya bakal dipantau langsung oleh BSSN. Monitoring ini khususnya berhubungan dengan penggunaan password untuk melakukan akses.

“Kita juga mengimbau ke user nanti bakal diberikan suatu edaran supaya pemakaian password harus tetap hati-hati, tidak sembarangan dan akan dimonitor BSSN,” katanya.

Hadi juga menyebut, pemerintah bakal menyiapkan 4 lapis pencadangan (backup) usai PDNS 2 diserbu ransomware. Pemerintah pun mengharuskan setiap kementerian ikut membuat pencadangan.

Baca juga:PDNS Diretas, Data Pribadi Terancam Tersebar Jika Tak Bayar Rp131 M

“Masing-masing tenant atau kementerian juga harus mempunyai backup, ini mandatory, tak opsional lagi. Sehingga jika secara operasional pusat data nasional sementara berjalan, ada gangguan, masih ada backup, yaitu di DRC atau hot site di Batam,” paparnya.

Disebutkan Hadi, pemerintah akan  menyiapkan penyimpanan data cadangan. Diterangkan penyimpanan data cadangan ini akan dibuat berdasarkan klasifikasi, sehingga tidak memenuhi data di PDN.

“Bakal kita backup dengan cloud cadangan ini secara zonasi. Nanti data-data yang sifatnya umum. Lalu data-data yang memang seperti statistik dan sebagainya itu bakal disimpan di cloud,” tukasnya. (dtk/hm16)

Related Articles

Latest Articles