15.6 C
New York
Friday, May 17, 2024

Media Asing Soroti Sisi Biaya Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Jakarta, MISTAR.ID

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah meresmikan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) dinamakan Whoosh.

Ternyata beberapa tanda tanya masih menggantung berhubungan dengan proyek besar tersebut. Ini pun menjadi sorotan media luar negeri.

Media asal Hong Kong, South China Morning Post (SCMP) menilik segi biaya yang tak sedikit dan membengkak dari proyek itu. Diketahui megaproyek modernisasi perkeretaapian di Indonesia itu dikerjakan dengan total anggaran mencapai US$ 7,2 miliar atau sekitar Rp 108 triliun.

Baca juga: Hari Ini Dibuka Tautan Kereta Cepat Jakarta-Bandung Tanpa Berbayar

Dana besar tersebut bengkak dari perkiraan sebelumnya cuma US$ 5,13 miliar atau Rp 76 triliun. Adapun angka pembengkakan atau cost overrun kereta cepat dimaksud telah disetujui sebesar US$ 1,2 miliar atau sekitar Rp 18 triliunan. Jumlah itu jelas lebih besar daripada hitungan China sebelumnya.

Proyek kereta menghubungkan Jakarta-Bandung ini dikerjakan PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC), perusahaan patungan antara konsorsium 4 perusahaan milik Indonesia dan China Railway

Menjadi raksasa ekonomi global, Negeri Tirai Bambu merupakan salah satu sumber investasi asing langsung terbesar di Asia Tenggara.

Peninggalan Jokowi

Baca juga: Kereta Cepat Jakarta-Bandung Diresmikan, Angkut 600 Orang dan Waktu Perjalanan 45 Menit

Whoosh bakal menjadi sebuah kebanggaan nasional, namun utang proyek yang didukung China ini juga akan sebagai warisan Jokowi.

Peneliti Indef, Andry Satrio Nugroho mengatakan, proyek kereta api yang didanai Tiongkok itu bagian dari warisan kepresidenan Widodo,

“Setiap tahun kita juga akan menyuntikkan dana APBN pada Kereta Api Indonesia (KAI). Peninggalan yang dibangun Jokowi cukup mahal bagi negara,” paparnya, seperti dilansir SCMP.

Minggu lalu, KCIC menyampaikan, kedua negara sudah sepakat untuk menganggarkan sebesar Rp 1 triliun per tahun untuk China Railway Engineering Corporation, serta KAI membayar biaya pemeliharaan dan operasional.

Baca juga: Kereta Cepat Jakarta-Bandung Diresmikan Besok

Kesulitan Untung

Anggaran Whoosh menggelembung akibat permasalahan terkait pembangunan fasilitas, pengadaan tanah hingga pandemi Covid-19.

Related Articles

Latest Articles