24.6 C
New York
Friday, June 28, 2024

Luncurkan Satelit Indonesia Raya Pada 18 Juni, Internet Lebih Cepat

Orlando, MISTAR.ID

Kementerian Komunikasi dan Informatika menyatakan satelit menjadi pilihan terbaik dan tercepat untuk pemerataan internet di Indonesia, terutama di daerah tertinggal, terdepan dan terluar (3T).

“Satelit bekerja lebih sederhana. Selama kita punya orbit, itu bisa (menyediakan jaringan internet),” kata Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kemenkominfo Usman Kansong di Orlando, Florida, Amerika Serikat, Jumat (16/6) setempat.

Kansong mencatat, dibandingkan dengan pengembangan jaringan internet terestrial, seperti serat optik, internet satelit memiliki mekanisme yang lebih sederhana, terutama dalam mengantisipasi risiko dan hambatan.

Sementara itu, dalam membangun jaringan serat optik bawah laut, beberapa langkah mitigasi harus disiapkan, seperti mengantisipasi bencana dan izin dampak lingkungan yang menjadi tantangan jangka panjang.

Baca juga: Satelit Satria-1 Milik Indonesia Usung Teknologi VHTS

Sedangkan untuk internet satelit, mitigasi yang dibutuhkan lebih sederhana, karena penyelenggara internet hanya perlu memastikan satelit dapat terbang dengan lancar ke orbit. Oleh karena itu, sebagai langkah percepatan transformasi digital, pemerintah Indonesia menghadirkan rangkaian proyek Satelit Indonesia Raya (SATRIA), dengan yang pertama adalah SATRIA-1 yang akan diluncurkan pada 18 Juni 2023.

SATRIA-1 bertujuan untuk memberikan layanan internet ke wilayah 3T yang tidak terjangkau oleh jaringan internet terestrial. Meski demikian, kata Kansong, internet satelit tidak akan dijadikan solusi utama dan hanya pelengkap.

Baca juga: Kemenkominfo: Setiap Orang Butuh Internet

Direktur Pelayanan Publik dan Pemerintahan Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informatika (BAKTI) Danny Januar Ismawan memastikan pemerintah tetap akan membangun infrastruktur fiber optic terestrial untuk kawasan 3T untuk rencana jangka panjang.

Layanan internet berbasis satelit secara bertahap akan bermigrasi ke layanan internet terestrial. “Bila jaringan pendukung seperti backbone Palapa Ring (di kawasan 3T) sudah ada, secara bertahap akan kami migrasikan (layanan internet satelit ke terestrial),” kata Ismawan. (antara/hm17)

 

Related Articles

Latest Articles