12.9 C
New York
Tuesday, May 14, 2024

Kontroversi Al-Zaytun Diambil Alih Pemerintah Pusat

Jakarta, MISTAR.ID

Kontroversi Pondok Pesantren Al-Zaytun di Indramayu tidak lagi menjadi tanggung jawab Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Pemerintah pusat telah mengambil alih masalah ini.

Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Jawa Barat, Iip Hidajat menyatakan bahwa tugas tim investigasi yang dibentuk oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, telah selesai pada hari ini, Selasa (27/6/23).

Bersamaan dengan itu, pemerintah pusat juga telah mengambil alih penanganan kontroversi di Al-Zaytun. Hal ini terjadi setelah Ridwan Kamil mengadakan pertemuan dengan Menko Polhukam, Mahfud Md.

Baca juga: Kemenag Hentikan Izin Al-Zaytun, Jika?

“Penanganan sudah diambil alih oleh pemerintah pusat, Menko Polhukam,” kata Iip.

Iip juga menjelaskan jika pihak Panji Gumilang telah mengirimkan surat jawaban atas beberapa pertanyaan yang diminta oleh tim investigasi.

Surat jawaban tersebut nantinya akan diserahkan langsung kepada Menko Polhukam.

“Informasinya, utusan dari Al-Zaytun telah membawa dokumen jawaban. Kami akan menerimanya dan menyerahkannya kepada pemerintah pusat. Kami akan melihat bagaimana hasilnya,” ucapnya.

Iip menjelaskan Pemerintah Provinsi Jawa Barat hanya menunggu petunjuk dari pemerintah pusat untuk tindakan selanjutnya.

Baca juga: Dikabarkan Menyebarkan Ajaran Sesat, Pemerintah Menyelidiki Kegiatan Pesantren Al Zaytun

Dalam pertemuan antara Mahfud Md dan Ridwan Kamil, terungkap bahwa telah dihasilkan tiga rekomendasi, yaitu tindakan hukum pidana, tindakan hukum administratif, dan tindakan preventif.

“Tergantung pada keputusan pemerintah pusat, kami akan merespons ketika ada penugasan. Jika dianggap sudah cukup, berarti kami akan menyerahkan pengaturan dan tindak lanjut kepada pemerintah pusat,” ujar Iip.

Iip juga mengungkapkan bahwa Panji Gumilang meminta Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk datang ke Pondok Pesantren Al-Zaytun. Namun, menurut Iip, belum ada keputusan mengenai permintaan Panji Gumilang tersebut.

Baca juga: Bupati Batu Bara Inginkan Pondok Pesantren Gunakan Sistem Boarding School

“Mereka mengundang kami untuk melakukan tabayun di Al-Zaytun. Namun, kami belum memutuskan apakah akan datang atau tidak secara tim. Kami berpikir bahwa kami tetap akan dipanggil di Bandung,” jelasnya. (mtr/hm20)

Related Articles

Latest Articles