Kasmudjo Klarifikasi: Saya Bukan Dosen Pembimbing Skripsi Jokowi


Kasmudjo menyampaikan klarifikasi bahwa dirinya bukan dosen pembimbing skripsi Jokowi (f:cnn/mistar)
Jakarta, MISTAR.ID
Di tengah memanasnya isu dugaan ijazah palsu Joko Widodo, mantan dosen Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM), Kasmudjo, akhirnya buka suara. Ia menegaskan bahwa dirinya bukan dosen pembimbing skripsi Presiden ke-7 RI tersebut.
“Bukan sama sekali,” tegas Kasmudjo saat ditemui di kediamannya di Pogung, Mlati, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Rabu (14/5) sore.
Menurut Kasmudjo, dosen pembimbing skripsi Jokowi saat menempuh pendidikan di Fakultas Kehutanan UGM adalah Prof. Sumitro, bukan dirinya. Ia menuturkan, pada masa kuliah Jokowi tahun 1980–1985, dirinya masih berstatus sebagai dosen golongan IIIb atau asisten dosen yang belum memiliki wewenang mengajar penuh.
“Saya waktu itu hanya mendampingi mahasiswa secara umum dalam memahami teori atau buku. Mengajar penuh belum boleh. Baru mulai bisa mengajar setelah naik golongan IIId ke IVa,” jelasnya.
Kasmudjo resmi pensiun dari UGM pada 2014 setelah mengabdi selama 38 tahun. Namanya kembali mencuat karena disebut-sebut dalam gugatan terkait keabsahan ijazah Jokowi yang kini sedang bergulir di Pengadilan Negeri Sleman. Dalam perkara itu, ia tercantum sebagai salah satu tergugat bersama jajaran pimpinan UGM.
Meski demikian, Kasmudjo menyatakan tidak mengetahui apa-apa soal dokumen ijazah Jokowi. Bahkan, ia mengaku belum pernah melihat langsung ijazah tersebut, apalagi terlibat dalam proses kelulusannya.
“Saya tidak membimbing skripsi, tidak tahu prosesnya, dan tidak punya informasi tentang ijazah beliau. Itu semua ranah pembimbing dan penguji yang resmi, bukan saya,” tegasnya.
Klarifikasi Kasmudjo disampaikan hanya beberapa hari setelah Presiden Jokowi berkunjung langsung ke rumahnya pada Senin (12/5/2025). Dalam pertemuan selama 45 menit tersebut, kata Kasmudjo, tidak sedikit pun dibahas polemik ijazah atau gugatan yang menyeret namanya.
“Enggak dibicarakan sama sekali. Hanya silaturahmi biasa setelah sekian lama tak bertemu,” katanya.
Polemik ijazah Jokowi yang sempat dianggap isapan jempol belaka kini menjalar ke ranah hukum dan menyeret nama-nama akademisi kampus ternama. Namun hingga kini, belum ada bukti otentik yang menunjukkan adanya pemalsuan. Sementara itu, klarifikasi seperti yang disampaikan Kasmudjo membuka babak baru dalam wacana transparansi dan integritas akademik di negeri ini. (cnn/hm17)