10.4 C
New York
Monday, May 13, 2024

ITS dan Dua Perusahaan Kembangkan 7 Alat Kesehatan Berteknologi Digital

Jakarta, MISTAR.ID

Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) bekerja sama dengan PT Tekno Sains Medika dan PT Bina Makmur Abadi telah mengembangkan tujuh alat kesehatan dengan menggunakan teknologi digital.

“Peluncuran alat kesehatan ini merupakan bukti komitmen ITS dalam mengembangkan teknologi di bidang kesehatan,” kata Bambang Pramujati, Wakil Rektor IV ITS, di Surabaya, Jawa Timur, Rabu.

Banyaknya impor alat kesehatan dan pesatnya perkembangan teknologi mendorong ITS mengembangkan alat kesehatan tersebut dengan meningkatkan tingkat komponen dalam negeri hingga di atas 40 persen.

Baca juga:Teknologi Kesehatan Bantu Pandemi Jadi Endemi

Selain berkolaborasi dengan Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA) pada tahap penelitian dan uji coba, pengembangan alat kesehatan baru tersebut juga melibatkan penggunaan komponen lokal dan dukungan teknologi digital, kata Pramujati.

“Teknologi digital 3D print, kecerdasan buatan (AI), serta augmented reality (AR) dan virtual reality (VR), dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan fasilitas kesehatan di Indonesia,” ujarnya.

Djoko Kuswanto selaku penemu alat kesehatan sekaligus dosen ITS, menyebutkan ketujuh alat kesehatan tersebut menggunakan desain 3D terintegrasi dan teknologi fabrikasi digital.

Menggunakan teknologi fabrikasi, produk dapat dikustomisasi dan dibuat berdasarkan permintaan konsumen. Ia pun berharap teknologi itu dapat mempercepat penanganan masalah medis.

Baca juga:17 September Pendaftaraan CASN Dibuka, Diutamakan Formasi Guru, Kesehatan dan Teknologi

Produk-produk baru tersebut meliputi AMO3D, cetakan implan yang dicetak 3D berdasarkan data pasien; GUO3D, alat pendukung kerja cetak 3D; dan PRO3D, perangkat pelindung tubuh dengan cetakan 3D yang dibuat menggunakan pemindaian khusus pasien.

Ia menyebutkan bahwa alat-alat tersebut menjadi satu-satunya di Indonesia yang memadukan inovasi dan teknologi digital untuk digunakan dalam layanan kesehatan.

ITS juga telah menciptakan produk bernama HUMA3D berupa manekin dan TSM.Bones, replika tulang manusia untuk keperluan pendidikan dan pelatihan klinis bagi calon tenaga medis.

Dua produk terakhir adalah RiseHand, alat yang membantu pasien amputasi jari dalam menggenggam benda, dan Surgical Instrument, rangkaian alat untuk operasi bedah, antara lain gunting, pisau, dan pinset.

Baca juga:Berikut Daftar Operasi dan Penyakit Terkini Tak Dijamin BPJS Kesehatan

Produk yang diluncurkan di Jakarta Convention Center pada 18 Oktober 2023 ini telah digunakan oleh beberapa rumah sakit dan universitas di Indonesia, dan telah dipesan ratusan unit perangkat.

“Sehingga kualitas produk tersebut tidak kalah saing dengan produk negara maju,” ujarnya.

Direktur PT Tekno Sains Medika, Nike Besta Sari mengatakan, harga produk tersebut lebih murah dibandingkan produk sejenis lainnya.

Baca juga:Tanggal 10 Agustus Diperingati Hari Kebangkitan Teknologi Nasional Indonesia, ini Alasannya

Misalnya saja HUMA3D yang dijual dengan harga di bawah Rp50 juta (sekitar US$3.200), sehingga lebih murah dibandingkan produk sejenis yang berharga ratusan juta rupiah.

Menggunakan komponen buatan lokal, perangkat baru tersebut diproduksi dengan sistem pre-order.

“Sebisa mungkin harga jualnya di bawah produk impor, namun tidak mengurangi kualitas produk,” kata Sari seraya menambahkan pihaknya akan mengadakan workshop pengembangan alat kesehatan tersebut. (antara/hm17)

Related Articles

Latest Articles