16 C
New York
Saturday, May 4, 2024

Imunisasi Vaksin Sinovac Kemungkinan Butuh 3 Suntikan

Bandung, MISTAR.ID

Berdasarkan hasil uji klinis yang dilakukan tim riset vaksin Sinovac dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad), kemungkinan vaksin tersebut memerlukan 3 kali suntikan dan bukan dua kali seperti yang berlaku selama ini.

Menurut tim riset yang tengah menyusun laporan akhir uji klinis di Bandung menyebutkan rencananya pertengahan Juni ini hasilnya akan disampaikan ke Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) melalui PT Bio Farma sebagai sponsor penelitian.

“Hasilnya tampaknya kemungkinan perlu penelitian lebih lanjut untuk mengetahui persistent antibody dan booster,” kata manajer tim riset Eddy Fadlyana, Rabu (9/6/21). Booster yang dimaksud adalah suntikan vaksin penguat, atau yang ketiga setelah orang diimunisasi dua kali. “Kalau efikasi kemungkinan ada penurunan, kan antibodinya juga turun dengan sendiri karena itu perlu booster,” ujarnya.

Baca juga: Vaksin Sinovac Boleh Untuk Anak Usia 3-17 Tahun

Merujuk kabar terbaru dari hasil riset vaksin Sinovac di Cina, kata Eddy, dianjurkan suntikan ketiga setelah imunisasi awal dua kali. “Hasilnya terjadi peningkatan antibodi puluhan kali,” kata dia.

Tim riset di Bandung sedang ancang-ancang melakukan riset serupa. Sesuai permintaan badan kesehatan dunia (WHO), tim akan melakukan riset lanjutan selama enam bulan. Jangka waktu itu terhitung setelah relawan uji klinis lanjutan mendapat vaksinasi kedua.

Eddy mengatakan, relawan peserta uji klinis lanjutan berjumlah 300-an orang. Mereka adalah relawan uji klinis sebelumnya dan masuk kelompok yang mendapat vaksin bukan air dalam plasebo. Rencana riset itu kini tengah menunggu persetujuan dari BPOM dan Komite Etik Unpad setelah laporan akhir uji klinis pertama yang berlangsung sembilan bulan dilaporkan Juni ini.

Laporan akhir itu menurut Eddy, juga berfungsi untuk mendapatkan izin pemakaian tetap vaksin Sinovac di Indonesia. Sementara ini BPOM baru mengeluarkan izin untuk penggunaan darurat sejak 11 Januari 2021. (tempo/hm09)

Related Articles

Latest Articles