Jakarta, MISTAR.ID
Bagi calon penumpang, pemeriksaan rapid test virus corona (Covid-19) di Bandara Soekarno-Hatta tidak dipungut biaya.
“KKP tidak pernah melakukan pelayanan komersial atau berbayar rapid test. Semuanya free (gratis) yang dilakukan KKP,” kata Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Anas Maruf, memastikan melalui sambungan telepon kepada CNNIndonesia.com, Rabu (20/5/20).
Ia menyatakan alat rapid test yang dimiliki KKP didistribusikan langsung dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 sehingga pemeriksaan tidak dipungut biaya.
Hingga kini pihak KKP sudah menerima setidaknya 20 ribu lebih alat rapid test dari Gugus Tugas. Kegiatan pemeriksaan pun dilakukan sejak penerbangan domestik diizinkan bersyarat.
Rapid test di Bandara Soetta sendiri, jelas Anas, dilakukan khusus untuk Warga Negara Indonesia dan Warga Negara Asing dari luar negeri.
Setelah mendarat, mereka diminta melakukan serangkaian protokol mulai wawancara, pemeriksaan kesehatan, sampai rapid test.
“Bagi penumpang yang hasil rapid test reaktif dirujuk ke rumah sakit darurat corona. Yang non reaktif dikirim ke Wisma Karantina Pademangan,” jelasnya.
Sedangkan bagi penumpang penerbangan domestik, lanjut Anas, rapid test dilakukan sebelum sampai bandara. Ketika akan terbang, penumpang harus punya surat keterangan sehat dengan hasil rapid tes.
Juru bicara pemerintah khusus penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, menyatakan pihaknya sempat menegur Angkasa Pura II karena melakukan rapid test berbayar pada awal Mei.
“Ini terjadi saat AP II bekerja sama dengan salah satu rumah sakit swasta untuk membuka layanan rapid test berbayar di bandara, bukan rapid tes KKP,” ujarnya kepada CNNIndonesia.com melalui pesan singkat.
Namun setelah pihaknya menyatakan keberatan, komersialisasi pemeriksaan corona di bandara tak lagi terjadi.
Pria yang akrab disapa Yuri tersebut menekankan pemeriksaan rapid test di bandara maupun pelabuhan yang dikelola KKP kini tidak dipungut biaya.
CNNIndonesia.com telah berupaya mengonfirmasi hal ini kepada pihak Angkasa Pura II, namun belum mendapat jawaban. (cnnindonesia/hm01)
