Wednesday, January 29, 2025
logo-mistar
Union
NASIONAL

DPR Akan Bentuk Tim Pantau Penanganan Insiden Penembakan PMI di Malaysia

journalist-avatar-top
By
Monday, January 27, 2025 12:13
97
dpr_akan_bentuk_tim_pantau_penanganan_insiden_penembakan_pmi_di_malaysia

Sufmi Dasco Ahmad. (f:dok/mistar)

Indocafe

Jakarta, MISTAR.ID

Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia akan membentuk tim untuk memantau penanganan insiden penembakan Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Perairan Tanjung Rhu, Malaysia, pada Jumat (24/1/25).

Wacana pembentukan tim tersebut disampaikan Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad yang juga mengecam penggunaan tindakan berlebihan (excessive use of force) dalam insiden penembakan PMI tersebut.

"DPR RI melalui komisi terkait akan membentuk tim untuk memantau penanganan insiden berdarah tersebut, sehingga penanganan kasus ini dapat diungkap secara tuntas dan transparan," tuturnya dilansir media antara, pada Senin (27/1/25).

Pada kesempatan itu, Dasco mendorong pihak Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) untuk membentuk tim investigasi guna mengungkap insiden penembakan PMI tersebut secara transparan.

Ia juga mendorong agar pihak KP2MI melakukan pendampingan hukum terhadap korban penembakan, dan mengatur pemulangan jenazah korban penembakan untuk kemudian dimakamkan di kampung halamannya.

Dasco menyampaikan, pihaknya akan segera memanggil Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI dan KP2MI untuk mengonfirmasi insiden itu, serta mendorong agar kedua kementerian tersebut menempuh langkah-langkah diplomatik dalam mengungkap kasus secara tuntas dan transparan.

"Pada tahap saat ini, kami meminta Kementerian Luar Negeri RI melalui Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur untuk mengirim nota diplomatik kepada pemerintah Malaysia terkait insiden penembakan lima orang WNI pekerja migran tersebut," pungkasnya.

Selain itu, Dasco tidak lupa mengucapkan turut berduka cita atas meninggalnya PMI yang jadi korban penembakan, pada Jumat (24/1/25).

Diketahui, PMI ditembak oleh otoritas maritim Malaysia, Agensi Penguatkuasa Maritim Malaysia (APMM), sehingga menyebabkan satu korban jiwa, dan empat orang lainnya dirawat di sejumlah rumah sakit di Selangor, Malaysia. (*/hm27)

journalist-avatar-bottomRedaktur Ferry Napitupulu

RELATED ARTICLES