Jakarta, MISTAR.ID
Penggunaan plat kendaraan atau nomor polisi (nopol) khusus dan rahasia yang banyak diprotes dan menjadi kontroversi di masyarakat menjadi catatan bagi Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
“Pemakaian plat ini ke depan tidak bisa secara sembarangan agar menghindari kontroversi. Sedang kita lakukan perbaikan, sehingga tidak menjadi komplain ketika macet ada lewat dilirik,” sebutnya melansir lama Humas Polri, pada Rabu (27/9/23).
Sebagai usaha memperbaiki metode penerbitan, Kapolri ke 25 itu juga meminta agar profil pemilik dan penggunaan nopol ini sebagai pertimbangan prioritas. Arahnya adalah supaya plat khusus dimaksud bukan lagi menciptakan efek negatif di masyarakat.
Baca juga:Â Pembatasan BBM Subsidi Belum Berlaku, Tapi Nopol Kendaraan Harus Dicatat
“Kita wajib melakukan pengkajian dengan kriteria khusus untuk memastikan nomor rahasia tak bakal berimbas negatif,” paparnya.
Pembuatan nopol khusus sempat menjadi perdebatan publik, akibat banyak pemakainya melanggar peraturan dan memicu protes masyarakat. Polri lalu berkomitmen merubah sistem tersebut, usai melihat beberapa catatan negatif bagi pemilik nopol dimaksud.
Pemakai nopol ini dikhususkan terhadap para pejabat negara dan instansi pemerintahan. Gunanya menopang satuan kerja, khususnya dinas yang memerlukan kerahasiaan.
Akhirnya pemanfaatan nopol itu justru melenceng dan acap kali ketahuan melanggar di jalan raya. Bahkan tidak jarang dipakai warga sipil.
Baca juga:Dimutasi ke Yanma Polri, Begini Kasus Kontroversi AKBP Reinhard H Nainggolan
Pertimbangan itu, pihak Kepolisian menghentikan perpanjangan dan pengajuan nopol khusus maupun rahasia mulai10 Oktober 2022. Artinya hanya mempunyai masa berlaku 1 tahun serta dapat diperpanjang.
Terhitung Oktober mendatang, seluruh nopol khusus dan rahasia bersandi lama, yakni kombinasi RF, IR, hingga QH sudah tak lagi dapat berlaku dan diperpanjang.
Perpaduan hurufnya dari RF ditukar Z, sementara kode plat rahasia terkini akan menggantikan IR sampai QH tak diumumkan ke publik. (cnn/hm16)
