15.9 C
New York
Wednesday, May 15, 2024

Dasar Penamaan Libur Besar Agama Kristen “Isa Almasih” Ternyata Diambil dari Islam Bahasa Arab

Jakarta, MISTAR.ID

Pemerintah Indonesia tidak akan lagi menggunakan “Isa Almasih” untuk merujuk pada hari raya umat Kristiani dan menggantinya dengan “Yesus Kristus” (Yesus Kristus).

Bersamaan dengan itu, pemerintah juga telah menetapkan 27 hari libur nasional dan hari cuti bersama pada tahun 2024, dan itu terdiri dari 17 hari libur nasional dan 10 hari cuti bersama.

Keputusan jumlah hari libur tersebut dituangkan dalam surat keputusan bersama yang ditandatangani Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah; Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Abdullah Azwar Anas; dan Menteri Agama Yaqut Cholil Quomas.

Baca juga:Pemerintah Berencana Ubah Nama Libur Nasional Isa Almasih Jadi Yesus Kristus

Pemerintah saat ini menggunakan “Isa Almasih” (Sang Mesias), sebuah nama Islam yang diadopsi dari bahasa Arab untuk menyebut Yesus Kristus.

Nomenklatur ini digunakan untuk tiga hari libur nasional yang berkaitan dengan agama Kristen, yakni Jumat Agung, Kenaikan Kristus, dan Natal.

Hari raya umat Kristiani selama ini disebut dengan Wafatnya Isa Almasih, Kenaikan Isa Almasih, dan Kelahiran Isa Almasih.

“Akan ada perubahan nomenklatur (nama hari raya) yang diusulkan Kementerian Agama,” kata Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy.

Baca juga:Penamaan Libur Isa Al Masih Jadi Yesus Kristus, Wamenag: Berdasarkan Usulan Umat Katolik dan Kristen

“Nama ‘Isa Almasih’ akan diubah menjadi ‘Yesus Kristus’,” tandasnya.

Wakil Menteri Agama Saiful Rahmat Dasuki mengatakan perubahan nomenklatur tersebut merupakan permintaan umat Kristiani Indonesia.

“Mereka menginginkan perubahan nomenklatur yang mencerminkan keimanan mereka, menggunakan ‘Yesus Kristus’ dalam memperingati kelahiran, wafat, dan kenaikannya,” ujarnya.(antara/hm17)

Related Articles

Latest Articles