10.7 C
New York
Monday, May 6, 2024

APBN 2023 Instrumen Pamungkas RI Hadapi Bayang-bayang Resesi

Jakarta, MISTAR.ID
Dunia tiada henti diterpa krisis multidimensi. Berbagai upaya keras untuk pulih dari pandemi Covid-19 memang membuahkan hasil. Akan tetapi, siapa sangka ternyata capaian itu membawa dampak rentetan, setidaknya untuk beberapa tahun ke depan.

Aktivitas masyarakat yang sempat terbelenggu selama 3 tiga tahun akibat krisis kesehatan ini membuat pemerintah memutar otak untuk menormalkan kembali keadaan dengan menekan jumlah peningkatan kasus Covid-19.

Hasilnya, kasus positif pun mulai mereda menjelang awal tahun 2023 hingga membawa harapan agar perekonomian dunia dapat kembali melambung tinggi dengan dorongan sisi permintaan seiring aktivitas masyarakat kembali normal.

Baca Juga:Sri Mulyani: Provinsi Baru di Papua Dapat Dana APBN di 2023

Permintaan yang sedikit demi sedikit meningkat hingga mampu menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi, ternyata tidak dibarengi dengan kesiapan dari sisi suplai sehingga dunia dihadapkan dengan ancaman inflasi yang tinggi.

Adanya permintaan barang dan pemulihan ekonomi yang tidak diimbangi oleh kesiapan pasokan akhirnya menyebabkan banyak harga komoditas melonjak tinggi.

Tak sampai di situ, dalam waktu yang sama tekanan juga datang seiring dengan kemunculan konflik antara Ukraina dan Rusia yang meningkatkan risiko dalam bentuk krisis pangan, energi, hingga pupuk.

Perang Rusia-Ukraina itu memperburuk kondisi global karena beberapa pasokan bahan pangan dan bahan energi menjadi tidak mulus sehingga harga kian melambung tinggi.

Baca Juga:Belanja APBN Paling Besar Buat Bayar Gaji PNS, Jokowi Tegur Menteri

Belum lagi krisis energi di Eropa serta kembali memanasnya perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok hingga inflasi yang meningkat tajam di berbagai negara maju.

Pemerintah sangat optimistis bahwa Indonesia tidak akan masuk ke jurang resesi karena memiliki fondasi ekonomi yang kuat, salah satunya terletak dari sisi konsumsi rumah tangga yang meliputi 51 persen dari total ekonomi.

Belum lagi didukung oleh komponen lain, seperti belanja pemerintah yang tidak mungkin negatif, komponen investasi yang juga pasti positif, serta ekspor dan impor.

Selain itu, pemerintah juga menyiapkan instrumen pamungkas berupa Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang dirancang untuk tetap menjaga optimisme dan meningkatkan kewaspadaan Indonesia terhadap risiko global.(antara/hm10)

Related Articles

Latest Articles