Yayasan Bitra Indonesia: Generasi Muda Lebih Pilih Jadi Buruh Pabrik dari Bertani
Direktur Eksekutif Yayasan Bitra Indonesia, Rosdiana. (f: amita/mistar)
Medan, MISTAR.ID
Direktur Eksekutif Yayasan Bitra Indonesia, Rosdiana, mengatakan generasi muda saat ini berada di titik krusial. Tidak banyak generasi muda Indonesia yang bercita-cita menjadi petani.
Rosdiana mengatakan, Yayasan Bitra Indonesia kesulitan menemukan calon petani muda di Indonesia.
"Berbagai upaya telah dilakukan tetapi tetap saja sulit. Tapi bukan berarti tidak ada," ungkap Rosdiana di acara Podcast 'Mo Tau Aja, di Kantor Harian Mistar, Jalan Kejaksaan No.5EE, Kota Medan, pada Kamis (23/1/25).
Menurutnya, para petani muda jika melihat sesuatu yang lebih menjanjikan, mereka pasti akan meninggalkan profesi tersebut.
"Dorongan menjadi petani, kadang-kadang bukan dari diri sendiri. Bahkan tidak ada dukungan dari orang tua untuk menjadi petani," sambungnya.
Menurut Rosdiana, saat ini banyak orang tua petani tidak mengharapkan anaknya mengikuti jejak mereka.
"Mereka menganggap pekerjaan petani bukan pekerjaan yang mulia, pekerjaan petani hanya kotor-kotoran saja di lumpur," lanjutnya.
Karena itu, petani muda cenderung lebih memilih pergi ke luar kota, menjadi buruh pabrik dengan gaji tidak seberapa, dan menjual lahan, sehingga jiwa bertani mereka pupus.
"Ketika lahan dijual dia sudah tidak bisa bertani lagi, akibatnya petani kita semakin sedikit, petani muda tidak ada, lahan-lahan sudah menjadi perkebunan, atau justru sudah diambil alih oleh perumahan," tuturnya. (amita/hm20)