17.5 C
New York
Monday, April 29, 2024

Warga Medan Minim Kesadaran Baca Label Kemasan MBDK

Medan, MISTAR.ID

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) melakukan survei terkait Minuman Berpemanis Dalam Kemasan (MBDK) di berbagai wilayah Indonesia. Hasilnya, terungkap bahwa warga Medan menunjukkan tingkat kesadaran paling rendah dalam membaca informasi kandungan gula dan kalori pada kemasan MBDK, mencapai 78,8 persen dari responden yang disurvei.

Tak hanya itu, survei juga menyoroti konsumsi MBDK di area fasilitas umum seperti sekolah dan rumah sakit di Kota Medan yang cukup tinggi, mencapai 47,5 persen. Sebuah angka yang mencerminkan hampir separuh dari kelompok rentan, seperti anak-anak dan keluarga orang sakit, cenderung mengonsumsi MBDK.

Rholand Muary, Sosiolog dari Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UIN SU) memberikan tanggapan terhadap temuan ini. Dalam wawancara pada Rabu (31/1/24), Rholand menekankan perlunya kebijakan pemerintah dalam bentuk regulasi khusus untuk produk MBDK dengan tingkat pemanis tinggi.

Baca juga: WHO Antisipasi Pemanis Buatan Bisa Tingkatkan Risiko Diabetes

Ia merujuk pada contoh Singapura yang menerapkan sistem label Nutri Grade pada kemasan produk untuk menginformasikan kandungan nutrisi kepada konsumen.

“Kita bisa mengadopsi sistem serupa di Indonesia, misalnya dengan memberikan label grade nutrisi pada kemasan MBDK. Regulasi ini dapat diawasi dan diperkuat oleh lembaga seperti BPOM, Kemendag, dan Kemenkes,” ungkap Rholand Muary.

Menurutnya, label grade nutrisi akan membantu masyarakat dalam memilih MBDK dengan risiko pemanis rendah. Ia juga melihat perlunya penindakan hingga ke tingkat sekolah, dengan surat edaran yang melarang penjualan produk MBDK berisiko tinggi. (Hutajulu/hm20)

 

Related Articles

Latest Articles