15.2 C
New York
Thursday, May 16, 2024

USU Tingkatkan Hospitality Standard untuk Masuk Peringkat 500 QS WUR

Medan, MISTAR.ID

Universitas Sumatera Utara (USU) terus bergerak dalam mempersiapkan diri masuk dalam 500 besar pemeringkatan Quacquarelli Symonds World University Rankings (QS WUR).

Serangkaian strategi tersebut dituangkan dalam World Class University (WCU) yang menjadi program USU, dan sejalan dengan program prioritas Rektor USU dalam internasionalisasi kampus.

Rektor USU Dr Muryanto Amin mengatakan, USU harus meningkatkan standarnya. Menurutnya, USU harus bisa setidaknya sejajar dengan universitas terkemuka di dunia.

“Dalam upaya untuk dapat masuk 500 besar QS WUR, kita harus bisa meningkatkan standar. Hospitality standard menjadi salah satu kuncinya,” ujarnya, Senin (6/12/21).

Baca Juga:Mahasiswa UINSU Minta Poldasu Usut Dugaan Penggelapan Uang Ma’had

Muryanto menyebutkan, jika Hospitality Standard USU harus ditingkatkan. Standar tersebut meliputi bagaimana sebuah perguruan tinggi melaksanakan aspek pendidikan dan pelayanannya, khususnya dalam implementasi Tri Darma Perguruan Tinggi.

“Kita harus optimalkan hospitality standard kita. Cara mudahnya tentu dengan cara ATM (Amati, Tiru dan Modifikasi). Kita sudah mempunyai banyak contoh untuk masuk dalam World Class University. Maka sebenarnya tidak ada kesulitan lagi selain kita harus mau berusaha bersama untuk melaksanakannya,” pesannya.

Muryanto mencontohkan, bagaimana universitas terkemuka di Amerika Serikat memberikan keleluasaan bagi mahasiswanya untuk mengembangkan diri sesuai minat dan potensinya.

Baca Juga:USU Apresiasi Pemko Medan Sukses Gelar KCW Tanpa Klaster Baru

Menurutnya, hal tersebut dapat diterapkan melalui program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM). Hal ini termasuk dalam penilaian QS WUR dalam kategori pelaksanaan akademik.

“Kampus di luar negeri seperti di Amerika Serikat memberikan peluang bagi mahasiswanya untuk mengembangkan diri sesuai minat dan potensinya. Tetapi tetap dalam koridor yang dapat dipertanggungjawabkan,” katanya.

Muryanto menyebutkan, jika akademisi di luar negeri didorong untuk melakukan riset lebih banyak. Perguruan tinggi memberikan fasilitas bagi dosen dan mahasiswanya untuk melakukan riset kolaborasi dengan akademisi antarnegara.

Baca Juga:India-USU Pererat Kerja Sama, Mahasiswa Diundang Buat Mural di Konsulat

Selain itu, pemerintah di luar negeri selalu menjadikan rekomendasi perguruan tinggi dalam mengambil sebuah kebijakan. Hasil riset tersebut dapat dikategorikan sebagai pengabdian kepada masyarakat. Hal seperti itu yang menurutnya sebagai hospitality standard yang harus dapat dicapai oleh USU.

“Yang terbaru di Indonesia, Unair melakukan lompatan besar hingga masuk dalam 500 besar QS WUR. Ini menjadi motivasi bagi kita untuk bisa melakukan hal yang sama. Beberapa strategi mereka dapat kita jadikan contoh. Setidaknya mereka ada melakukan tiga strategi,” katanya.

Ketua World Class University (WCU) USU Prof Dr Eng Himsar Ambarita menyebutkan, peran civitas akademika yang telah mengenyam pendidikan lanjutan di luar negeri menjadi modal dan potensi besar. Kolega luar negeri para alumni diharapkan dapat memberikan testimoni mengenai USU. “Kontribusi para alumni sangat diharapkan dalam hal ini,” tuturnya.(ial/hm10)

Related Articles

Latest Articles