Monday, April 14, 2025
home_banner_first
MEDAN

Tingkatkan Ruang Lokal Sumut, Festival Literasi Ramaikan Gedung Juang 45 Medan

journalist-avatar-top
Jumat, 29 November 2024 13.51
tingkatkan_ruang_lokal_sumut_festival_literasi_ramaikan_gedung_juang_45_medan

tingkatkan ruang lokal sumut festival literasi ramaikan gedung juang 45 medan

news_banner

Medan, MISTAR.ID

Festival Literasi Merdeka hadir meramaikan Gedung Juang 45 Medan dalam rangka meningkatkan ruang dan kualitas literasi berbasis lokal Sumatera Utara (Sumut) yang lebih tinggi.

Festival yang menghadirkan panggung seni, bazar buku, pameran foto dan pemutaran film ini diinisiasi oleh sejumlah organisasi, yakni Forum Junalis Perempuan Indonesia (FJPI), Inong Sejahtera Multimedia, Institut Sumatera, Rumah Literasi Ranggi, Yayasan Srikandi Literasi, Gema Prodem, Esensi Berita dan Kabar Beun.

Koordinator acara, Diana Saragih menyampaikan sebagai kelompok masyarakat yang komitmen dengan gerakan literasi dengan semboyan ‘Gigih, Merdeka dan Setara’, mereka mencoba membuat event yang bisa mempertemukan banyak elemen masyarakat untuk menyerukan karya sastra.

“Selain itu, akan ada pojok baca yang bisa dikunjungi di lokasi acara untuk membaca buku-buku yang berasal dari sumbangan. Dan juga ada pameran foto koleksi FJPI yang telah dipamerkan di empat kota yaitu Surabaya, Pontianak, Manado, dan Sorong,” jelasnya.

Baca juga: Tingkat Literasi di Indonesia Rendah, Begini Kata Guru di Medan

Di tempat yang sama, Ketua FJPI Sumut, Nurni Sulaiman juga mengatakan bahwa buku adalah sumber ilmu yang berawal dari pemikiran kritis yang menjelma kata-kata seruan untuk mendidik dan menghibur para pembacanya.

“Buku juga menjadi produk ekonomi yang dapat menggerakkan beragam profesi dalam industri media,” ucapnya.

Menurutnya, Sumut menjadi salah satu provinsi yang sempat menjadi gudang penerbit dan penulis buku sehingga memiliki potensi sebagai pasar buku.

“Mengingat sejumlah kampus besar berdiri di sini dan penduduknya yang cukup besar tapi sayangnya hal ini tidak diikuti dengan eksistensi penulis dan penerbit Sumut. Ini menyebabkan narasi tentang Sumut masih minim digarap sebagai produk yang populer,” katanya.

Baca juga: Gelar Festival Literasi Numerasi di Medan, Sejumlah Sekolah Tampilkan Hasil Karya

Lanjutnya, diperlukan suatu wadah dan kegiatan untuk mendorong ekosistem literasi yang subur untuk melahirkan penulis-penulis Sumut dengan ragam tema budaya kelokalannya.

“Festival literasi merdeka ini hadir untuk mencoba menjawab kegelisahan itu. Jadi mari bergabung dalam gerakan literasi ini,” ajaknya. (dinda/hm20)

REPORTER: