10.8 C
New York
Monday, May 6, 2024

Tidak Ditanggung BPJS, Keluarga Korban Begal Kebingungan Bayar Biaya Rumah Sakit Hingga Ratusan Juta Rupiah

Medan, MISTAR.ID

Kisah pilu dialami Nurjannah. Janda anak enam ini harus menanggung beban yang cukup berat. Buah hatinya Indrajit Dermawan (17) kini tengah terbaring tak berdaya di ruang ICU RS Bunda Thamrin Medan.

Selain harus memikirkan biaya perawatan yang cukup besar, kondisi anak keduanya yang menjadi kebrutalan para begal sudah tak sadarkan diri sejak lima hari belakangan.

Peristiwa itu sendiri terjadi, Sabtu (29/1/22) dini hari. Bersama temannya, Indrajit secara mendadak diserang orang tak dikenal. Keduanya dibacok di kawasan Jalan Kapten Sumarsono. Indrajit pun langsung dilarikan ke RS Advent. Namun, karena kondisi keuangan dirinya sempat tak mendapat perawatan. Sementara, BPJS tidak mengcover karena korban tindak kriminal.

Baca Juga:Kondisi Korban Begal di Medan Mulai Membaik

“Malam itu pihak rumah sakit minta jaminan uang ke keluarga sekitar Rp5 juta. Karena kita gak punya uang, sempat bingung malam itu. Apalagi BPJS tidak mengcover pasien korban kriminal,” ujar sang nenek Sabariyah kepada awak media, Kamis (3/2/22).

Beruntung, sambung nenek yang akrab disapa Iyah itu, mereka dibantu anggota Komisi 3 DPRD Medan Rudiawan Sitorus yang hadir dan menjaminkan korban untuk membawanya ke RS Bunda Thamrin agar mendapat penanganan medis.

Korban kemudian menjalani operasi pada bagian batok kepalanya yang luka berat akibat bacokan. Kini, kondisi korban masih belum sadarkan diri hingga harus mendapat perawatan serius di ruang ICU. Namun, masalah lain menghampiri keluarga korban. Biaya rumah sakit yang terus membengkak hingga Rp110 juta membuat ibu korban dan keluarga makin kesulitan.

“Rencananya saat ini mau dipindahkan ke RS Pirngadi. Tapi yang jadi masalah kami belum punya biaya untuk melunasi biaya perobatannya yang cukup besar. Kami cuma bisa pasrah saat ini bang,” ungkapnya.

Baca Juga:Diduga Korban Begal, Pengemudi Ojol Ditemukan Tewas di Sunggal

Berharap Uluran Tangan
Tak ada yang bisa dibuat Nurjannah dan keluarga saat ini. Pasrah dan doa menjadi senjata ampuh mereka agar anaknya bisa mendapatkan keajaiban. Keterbatasan ekonomi memaksa mereka untuk memposting kisah ini di akun sosial pribadinya. Harapannya sederhana.

Ada malaikat tak bersayap yang datang dan menghampiri mereka untuk mengulurkan bantuan dan memberi secercah harapan atas masalah yang mereka hadapi kini. “Harapannya semoga ada dermawan yang membantu,” pungkasnya. (ial/hm12)

Related Articles

Latest Articles